Unasman Lolos Program Kosabangsa Kemendikbudristek

Laporan: Naim Irmayani

MANDARNESIA.COM, Polewali — Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia berkomitmen penuh dalam upaya optimalisasi di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Sinergi yang terbentuk antara bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat diharapkan mampu memaksimalkan peran perguruan tinggi dalam pembangunan bangsa melalui penerapan hasil riset unggulan perguruan tinggi yang sesuai dengan urgensi kebutuhan masyarakat. Hal tersebut dikatakan Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, M. Faiz Syuaib pada acara soft launching program Kosabangsa di Jakarta, Rabu (14/9).

Pengabdian kepada masyarakat yang menjadi salah satu Tri Darma perguruan tinggi tentu juga menjadi sentral aktivitas.
Penelitian dan Pengabdian para dosen ini perlu perhatian untuk melakukan kegiatan bidang pengabdian kepada masyarakat agar masyarakat dapat merasakan dampak dari aktivitas para dosen dalam bidang pengabdian.

Salah satu perguruan tinggi di Sulawesi Barat yang menerima program Kosabangsa adalah Dosen Peneliti Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman) yang berhasil mendapatkan anggaran pengabdian sebesar 244.000.000 dan bermitra dengan BUMDESa Mugi Sejahtera Arjosari, Sabtu, (17/09/2022). Muhammad Assidiq, SE., M. Pd., ketua tim dosen peneliti, yang berhasil menerima program Kosabangsa dengan anggaran pengusulan mencapai Rp. 300.000.000, namun setelah dilakukan pitching program, anggaran yang disetujui sebesar Rp. 244.408.000.

Kegiatan tersebut dikerjasamakan dengan BUMDESa Mugi Sejahtera Desa Arjosari dengan target yang akan dibantu pada pendanaan tersebut adalah UMKM sebanyak 10 usaha plus satu unit BUMDESa.

Ketua LPPM, Basri, S. Kom., MT., menyebut bahwa lolosnya Unasman pada program ini adalah bukti bahwa internal Unasman senantiasa melakukan perbaikan.

“Ini adalah pilot project, ke depan kita akan melakukan pendampingan bagi dosen-dosen untuk program Kosabangsa dan program lainnya dan dapat berkolaborasi dengan mitra yang lain,” sebut Basri.

Bersumber dari dikti.kemdikbud.go.id menyebut ada 21 perguruan tinggi sebagai pelaksana pada program Kosabangsa yaitu Universitas Papua, Universitas Musamus Merauke, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Petra Baliem Wamena, Universitas Muhammadiyah Sorong, Universitas Pattimura, Universitas Nusa Cendana, STKIP Taman Siswa Bima, Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai, Universitas Al Asyariah Mandar, Universitas Malikussaleh, Universitas Samudra, Universitas Simalungun, Universitas Prima Indonesia, Universitas Jambi, Universitas Bengkulu, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo, Institut Sains Dan Teknologi Akprind, Universitas Palangka Raya, Institut Bisnis dan Keuangan Nitro, dan Universitas Bosowa, sementara perguruan tinggi pendamping di antaranya adalah Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, Universitas Andalas, Universitas Sebelas Maret, Universitas Muhammadiyah Malang, dan beberapa perguruan tinggi lainnya.