UKM Banyak di Polman, Perlu Sosialisasi dari BPOM

Laporan: Wahyudi

Polewali, mandarnesia.com—Setelah dari Kecamatan Matakali, kegiatan sosialisasi pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi  Informasi dan Edukasi (KEI) obat dan makanan berlanlanjut ke Kecamatan Polewali bersama BPOM yang dihadiri langsung Kepala BPOM Mamuju wilayah Sulbar Lintang Purba S.Farm Apt. M.Si , Camat Polewali bersama sejumlah tokoh masyarakat dan pelaku UKM Polewali Mandar di Hotel Lilianto Polewali, Sabtu, 24 April 2021.

Menurut panitia di bagian administrasi telah meregistrasi sebanyak 126 orang peserta yang terdiri dari pelaku UKM dan masyarakat umum khusus di Kecamatan Polewali.

Sama saat di Kecamatan Matakali, kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Hj. Andi Ruskati Ali Baal Anggota DPR-RI Komisi IX dapil Sulawesi Barat yang juga menjadi salah satu nara sumber.

Menurutnya kegiatan sosialisasi berupa informasi dan edukasi ini penting selalu dilaksanakan karena ini terkait dengan apa yang menjadi konsusmsi sehari-hari.

“Perlu memang kita sosilisasikan penggunaan obat dan makanan, apalagi di Polewali Mandar ini banyak UKM, supaya paham makanan yang kita konsumsi, karena dari makanan lah itu salah satunya yang bisa memperpendek umur dan mengantakan penyakit” jelasnya kepada mandarnesia.com ditemui sesaat setelah mengantarkan materinya.

Kegiatan ini menghadirkan BPOM sebagai upaya memahamkan pentingnya memilih atau memproses makanan, utamanya kepada pelaku UKM di Polewali Mandar.

“Kegiatan ini ada dua titik, di Kecamatan Matakali dan Polewali, yang hadir ini sengaja kita panggil BPOM untuk memahamkan kepada pelaku UKM yang kebanyakan hadir menyimak materi sosialisasi ini, jangan sampai sembarang menggunakan bumbu masak saat membuat produknya, misalnya menggunakan formalin” Ungkap Ibu Hj. Andi Ruskati Ali Baal.

Istri nomor orang nomor satu di Sulawesi Barat ini juga menambahkan dan mengharapkan untuk tidak teroengaruh menggunakan pengawet makanan.

“Himbauan saya kepada masyarakat Sulawesi Barat, saat memasak jangan pake pengawet makanan, karena itu bisa membahayakan” Tutupnya.