Tiga Dosa Besar Pendidikan: Membangun Kesadaran Sejak Dini

Netizen: Nurul Iqraini

MANDARNESIA.COM, Dakka– Kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap anak terus digaungkan, salah satunya melalui sosialisasi pencegahan bullying, intoleransi dan kekerasan seksual, digelar di MI DDI Dakka, Rabu, (5/2/2025).

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran siswa mengenai dampak negatif bullying dan pentingnya mencegah kekerasan seksual sejak dini.

Acara ini diinisiasi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman) dengan menghadirkan dua pemateri berpengalaman, Ahmad Shaleh, S.IP., M.AP. dan Nur Fitrah, S.H., M.H.

Sosialisasi ini juga didampingi oleh guru MI DDI Dakka yang turut serta dalam mengawal jalannya diskusi.

Dengan pendekatan interaktif dan edukatif, para pemateri menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak.

Ahmad Shaleh menyoroti dampak psikologis yang ditimbulkan dari perundungan (bullying) serta cara siswa dapat bersikap apabila mengalami atau menyaksikan tindakan tersebut.

Bullying bukan hanya menyakiti fisik, tetapi juga perasaan dan mental seseorang. Jika melihat teman dibully, jangan diam. Laporkan kepada guru atau orang dewasa yang bisa membantu,” urai Ahmad dengan penekanan.

Sementara itu, Nur Fitrah menyoroti pentingnya pendidikan tentang kekerasan seksual kepada anak-anak, terutama dalam mengenali batasan tubuh mereka.

“Anak-anak harus tahu bahwa ada bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain tanpa izin, dan jika merasa tidak nyaman, jangan takut untuk berbicara kepada orang dewasa yang dipercaya,” jelasnya.

Sesi tanya jawab dan simulasi interaktif tak hanya sekadar teori, sesi ini juga diisi dengan simulasi interaktif. Para siswa diajak untuk memahami perbedaan antara bercanda sehat dan bullying, serta bagaimana cara melaporkan kejadian yang mengganggu mereka.

Anak-anak terlihat antusias bertanya dan berbagi pengalaman, menunjukkan betapa pentingnya edukasi seperti ini bagi mereka.

“Dulu saya sering melihat teman yang suka diejek, tapi saya tidak tahu harus bagaimana. Sekarang saya tahu bahwa itu salah dan harus dicegah,” kata salah satu siswa dengan penuh percaya diri.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari para guru yang ikut serta dalam diskusi. Memastikan bahwa pesan yang disampaikan benar-benar dipahami oleh siswa.

Mereka berharap bahwa kegiatan semacam ini bisa rutin dilakukan, mengingat kasus bullying dan kekerasan seksual masih menjadi permasalahan yang perlu diperangi bersama.

Selain sosialisasi ini, mahasiswa KKN Unasman sebelumnya juga telah memperkenalkan drone kepada siswa MI DDI Dakka. Hal ini menjadi pengalaman baru yang menarik. (NI/WM)