Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Yus Yunus (26) tewas mengenaskan di hadapan puluhan personil polisi berseragam lengkap yang membawa senjata api. Aparat yang berada di lokasi kejadain seperti tak berdaya menghalau massa yang terus saja membabi buta menganiaya korban.
Warga Sumberjo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat itu diamuk setelah dituduh menabrak warga dan babi peliharaan di Pintu Angin Dogiyai, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua, Ahad (25/2) lalu.
Baca:https://mandarnesia.com/2020/02/jsi-buka-data-elektabilitas-habsi-wahid-unggul-jauh-60-persen/
Video yang beredar luar di sosial media memperlihatkan, Yus dipukuli menggunakan batang kayu dan batu. Beberapa polisi berusaha bertindak melindungi korban. Namun aparat yang hanya berdiri menonton peristiwa mengerikan itu, jumlahnya lebih banyak.
Salah satu keluarga korban yang menghubungi mandarnesia.com menyampaikan bahwa Yus tidak menabrak babi dan warga sekitar.
“Kejadian yang sebenarnya, itu orang Papua menabrak babi terus meninggal di tempat, terus truk menghindari kejadian itu…” kata salah satu keluarga yang menolak disebutkan namanya, Selasa (26/2/2020).
Yus telah dipulangkan ke daerah asalnya di Polewali Mandar dan telah dimakamkan. Korban mengalami luka berat di bagian kepala.
Tindakan main hakim sendiri yang dilakukan warga, mengudang kecaman keras warganet di Sulbar, diantaranya Noe-Noe Masnur, ia menuliskan kekesalannya di dinding facebooknya atas insiden tersebut.
“Ketika nyawa seorang babi dibayar dengan nyawa seorang perantau dari Sulawesi Barat di hadapan aparat. Inallilahi,” tulisanya.
“Mengutuk keras orang yang melakukan pengeroyokan masyaratak Sulbar di Papua,” tulis Iram Ram di dinding facebooknya, Selasa (26/2/2020) malam.