Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Hingga ke pelosok Karonda, Desa Topore, Kecamatan Papalang, KPU Kabupaten Mamuju monitoring kerja PPDP melakukan pencocokan data pemilih untuk Pilkada 9 Desember 2020.
Tak mudah untuk sampai ke daerah yang memiliki hak pilih 155 di pilkada sebelumnya, akses jalan yang sepenuhnya belum baik, hanya kendaraan roda dua yang bisa menapaki jalan menuju desa. Itupun kendaraan yang didesain khusus.
Selain itu, serangan binatang buas saat menyeberang sungai tanpa jembatan, juga menjadi tantangan tersendiri menuju desa tersebut. Komisioner KPU Mamuju Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Muhammad Rivai yang melakukan monitoring di wilayah tersebut, berkali-kali terjatuh saat menuju lokasi.
Kedatangannya memang diperparah hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. “Menyeberangi sungai dengan motor sesekali terlintas dalam benak ganasnya sang buaya yang setiap saat bisa saja menyerang tanpa ampun. Orang sana bilang belum pernah lihat (buaya), tapi potensi itu ada. Bisa saja karena belum ada yang dimangsa. Jembatan belum ada,” kata Rivai, Jumat (7/8/2020).
“Tanjakan yang, begitu terjal, menuruni bukit bebatuan yang licin, menjadi tantangan tersendiri. Terjatuh beberapa kali sudah risiko demi validasi data pemilih yang berkualitas untuk Pilkada 9 Desember mendatang, tak ada kata lelah,” sambungnya. (*)
Kerja PPDP dinilai sudah maksimal. Terukur dengan progres coklit yang sudah mencapai 100 persen dari 110 yang ada di A-KWK.