Laporan: Ferdy Al-Qadri
MANDARNESIA.COM, Mamuju — Hampir 100 hari Suhardi Duka-Jend. Salim S. Mengga bekerja untuk Sulawesi Barat. Selaku Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, keduanya melakukan pelbagai upaya untuk memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ruang Teater Gubernuran jadi saksi laporan kinerja meski belum satu periode kepemimpinan. Pada Senin, 26 Mei 2025, Suhardi Duka mengingatkan semua hadirin bahwa 100 hari tak bisa mewakili 5 kali 365 hari. Semua tamu yang duduk di hadapan orang nomor 1 dan 2 Sulawesi Barat itu mengangguk setuju, mengiyakan dalam bisikan, tak memberi bantahan.
Perubahan besar yang keduanya canangkan tak mungkin terwujud hanya dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Untuk mewujudkan Sulawesi Barat yang maju dan sejahtera, semua program mesti terencana matang, terukur, dan dilandasi regulasi yang jelas.
Suhardi Duka membuat pengakuan: “Kami berdua bukan superhero.” Dalam segala keterbatasan, termasuk anggaran yang diefisienkan, Suhardi Duka ingin mendesain pemerintah Sulawesi Barat yang melayani rakyat.
Maka, program-program dalam 4QW (Quick Wins) berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Di antaranya pemberian beasiswa, pelayanan kesehatan, perluasan lapangan kerja, hingga penyediaan jaringan internet ke desa pelosok.
“Kerja 100 hari ini bukan kerja pribadi, melainkan kerja tim yang terkoneksi dan terkoordinasi,” sambung Bupati Kab. Mamuju 2005-2015 itu. Ia tidak sedang beretorika.
Pernah suatu kali, seseorang menghubunginya ketika dalam perjalanan keluar provinsi. Suhardi Duka diberi kabar bahwa ada pasien yang tidak mendapat pelayanan di Puskesmas Salutambung, Majene. Tanpa menunggu sampai tiba ke tempat tujuan, ia langsung menghubungi pihak terkait untuk membereskan persoalan ini.
Sebelum mengakhiri pengantarnya dalam Konferensi Pers Jelang 100 Hari Pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat Periode 2025-2030, Suhardi Duka menegaskan bahwa niatnya untuk membangun dan memajukan Sulawesi Barat bukan untuk mencari keuntungan pribadi.
Dalam usia lewat 60 tahun –juga Wakil Gubernur yang sudah 70 tahun lebih– ia hanya ingin mengabdi kepada masyarakat. Demi terwujudnya Sulawesi Barat yang Maju dan Sejahtera. Sebab, “Mobil mewah pun tidak akan dibawa masuk ke dalam kubur,” tandasnya. (*)