Situs Makam Bersejarah Mandar di Lombok Rusak

Situs Makam Bersejarah Mandar di Lombok Rusak -

Mandrnesia.com — Bukan hanya rumah masyarakat Mandar yang mengalami kerusakan di Kampuang Maroa, Desa Labuang, Kecamatan Sambelia setelah gempa Lombok Timur, Sabtu Malam lalu. Salah satu situs sejarah makam Tuan Langgarang juga hancur.

Makam tua yang berada di sekitar pemukiman warga, merupakan makam yang dikeramatkan sebagai To Salama (orang yang diberi rahmat oleh Sang Pencipta). Makam yang sama tersebut juga ternyata ada di Samasundu, Polewali Mandar.

Menurut cerita, Puang Langgarang merupakan perintis jalur antara Mandar dan pulau Lombok Timur yang memiliki luas wilayah 1.605,55 km2 dengan populasi 1.105.582 jiwa. Dahulu ia membuka pulau di sana yang lebih dikenal dengan sebutan Labuang Pandan (Pandeng dalam bahasa Mandar).

Ketika merantau, perahu-perahu Mandar dari Karama, dikemudikan orang Palece, Pambusuang berangkat dan berlayar ke sana.

Baca: http://mandarnesia.com/2018/08/kampung-mandar-di-lombok-sangat-butuh-bantuan/

“Makanya dulu banyak pohon pandan di sana,” kata Rahmat Yakin (42) yang sering mengunjungi orangtua dan suadaranya di Kampung Maroa, kepada mandarnesia.com melalui sambungan telepon, Kamis (23/8/2018) malam.

Ia menyampaikan bahwa di pulau tersebut ada beberapa daerah yang memang dihuni oleh orang Mandar, yakni Pulau Labuang Lombok, dan Labuang Pandan.

“Sampai saat ini masyarakat di sana masih memegang teguh dan menjaga tradisi Mandar. Termasuk menggunakan bahasa Mandar,” ujarnya.

Berdasarkan foto yang dikirim dari Kampung Maroa, makam tersebut mengalami kerusakan pada dinding tembok yang roboh.

Untuk mengkonfirmasi kondisi terkini di lokasi, mandarnesia.com mencoba untuk menghubungi salah seorang warga Kampung Maroa, Hasbi. Namun sayang nomor tersebut tidak dapat lagi terhubung.

Reporer: Sudirman Syarif