Reporter : Busriadi Bustamin
MAMUJU,mandarnesia.com-Empat siswa dari SMA Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) telah dievakuasi ke Pelabuhan Manokwari saat kerusuhan di Papua Barat, Senin (19/8/2019).
Maswandi dari SMA Negeri 1 Matakali bersama tiga temannya yang lain, Ana Andini dari SMA Negeri 2 Polewali, Nur Adiena Syaputri SMA Negeri 3 Polewali, dan Risaldi SMA Negeri Polewali sedang mengikuti Siwa Mengenal Nusantara (SMN) di Papua Barat.
“Kami sekarang sedang menunggu kapal laut untuk diangkut ke bandara. Rencana kami di sana akan menginap satu malam. Dan besok melanjutkan perjalanan ke Sulawesi,” kata Maswandi, Senin (19/8/2019).
Mereka tiba di Papua Barat, pada Kamis (15/8/2019). Rencananya, kegiatan SMN akan berakhir Rabu (21/8/2019).
“Sampai tanggal 21, tapi karena ada kerusuhan jadi dipulangkan secepatnya,” jelasnya.
Maswandi bercerita, saat terjadi kerusuhan mereka sedang berada di salah satu hotel. Sekitar pukul 15.00 sore waktu setempat, mereka dievakuasi ke rumah warga lalu ke pelabuhan.
“Evakuasinya menggunakan motor karena jalannya diblok untuk mobil,” cerita Maswandi.
Sebelumnya, dikutip dari cnnindonesia.com, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi menduga aksi unjuk rasa yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, terjadi karena terprovokasi oleh unggahan di media sosial terkait peristiwa di Asrama Papua di Surabaya.
“Mereka boleh dikatakan cukup terprovokasi dengan konten akun media sosial, terkait peristiwa di Surabaya,” ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/8).
Dedi mengatakan situasi di Surabaya sendiri saat ini sudah cukup kondusif. Namun karena unggahan media sosial tersebut akhirnya justru membuat masyarakat di Papua Barat tersulut emosi.
Ketfot : Kondisi di Pelabuhan Manokwari/Maswandi