Laporan: Naim Irmayani
PEKKABATA, Mandarnesia.com — Pemburu barang bekas tumpah ruah di pasar Sentral Pekkabata, Polewali Mandar. Hari Pasar Sentral terakhir sebelum Hari Raya Idul Fitri, Jumat, (29/04/2022), membuat suasana sesak.
Belanja barang berkas atau thrifting merupakan aktivitas membeli atau mencari barang-barang bekas layak pakai dengan tujuan dipakai kembali. Belakangan tren ini ramai di instagram.
Thrifting menjadi kegiatan yang cukup hits dan banyak diminati. Peminatnya bukan lagi dari kalangan menengah ke bawah, bahkan banyak pegawai pulang kantor yang datang berbelanja.
Barang yang dijual beraneka ragam, mulai dari sepatu, celana, baju kemeja, baju anak, topi, dan masih banyak jenis lainnya. Barang-barang tersebut didapat dari import sehingga kualitas barang tetap menarik.
Istilah buka baru juga sangat tren untuk aktivitas ini, barang yang belum dilakukan pilihan akan menjadi sasaran banyak orang sebagai pemilihan pertama. Biasanya harganya lebih mahal ketimbang yang lama.
Vera, penjual cakar baju kemeja anak merasakan peningkatan penghasilan menjelang hari raya. Baju buka baru yang dijual tidak mendapatkan penawaran karena memang harga dan kualitas sebanding. Baju kemeja anak jika di toko berkisar Rp. 150.000, Vera hanya menjual dengan harga Rp. 40.000 tapi kualitas impor. “Keunggulannya juga karena model dan barangnya tidak pasaran, tambahnya.”
Meskipun demikian, Syam salah satu pengunjung tidak mendapatkan satu pun barang setelah dua kali berkeliling. Itu juga sering terjadi, pilihan yang terlalu banyak dan pengunjung yang berdesakan menyebabkan aktivitas tersebut sedikit mengganggu. Apalagi banyak ibu-ibu yang melibatkan anaknya dalam kerumunan.
Saat berebut pilihan seperti ini di stan cakar warga diharap tetap menjaga barang bawaan agar tetap aman. Ayo, pilih dipilih… (*)