Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat memprediksi bonus demografi, Provinsi Sulawesi Barat mulai terbuka pada tahun 2030. Puncak Usia produktif di Sulbar akan terjadi 10 tahun ke depan.
Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris menyebut bonus demografi tahun 2030 bukan hanya Sulbar, tapi seluruh Indonesia akan menghadapi bonus demografi.
Baca: https://mandarnesia.com/2020/02/menuju-satu-data-kependudukan/
“Untuk itu, makanya kita akan validasi sehingga estimasi itu untuk penduduk tidak salah lagi. Kita harus punya evidence based. Oleh karena itu pencatatan kurang lebih 75 hari ini (Sensus penduduk) 2020 ini tidak disia-siakan,” katanya kepada mandarnesia.com, usai menghadiri rapat kerja di Lantai IV Kantor Gubernur Sulbar, Kamis (13/2/2020).
Sensus Penduduk yang akan dilakukan menurut Idris, semua warga negara harus menyambut dengan baik. Ada 50 negara di dunia yang harus menvalidasi penduduknya. Di Sulawesi Barat kesempatan terbaik untuk memastikan tidak ada warga negara yang tidak tercatat dengan baik.
“Karena itu terkait dengan melakukan perencanaan-perencanaan pembangunan, itu semua harus dimulai dari keberadaan data penduduk,” jelasnya.
Dijelaskannya, bonus demografi, tantangannya tentu larinya ke pada penyiapan lapangan kerja yang luar biasa. Tentu menyebabkan lapangan kerja yang besar, itu tidak mudah. Karenanya harus bisa memaknai ini sebagai sebuah industri poin untuk merancang sebuah kerangka besar.
“Memberikan makna yang positif bawah daerah pun harus mengambil inisiatif memikirkan jalan keluar untuk memberikan kesempatan kepada warga negara yang produktif untuk bekerja. Jadi harus wartawan, pers juga bisa menyampaikan ke publik bawah kita jangan anggap biasa bonus demografi,” tutupnya. (Advertorial).
Foto: shofee.co.id