Mandarnesia.com — Keluarga, satu dari dua korban penculikan kelompok bersenjata di perairan Malaysia belum mendapatkan kepastian jelas. Kabar Syamsul (38) yang merupakan warga Kabupaten Majene masih abu-abu.
Syamsul (38) dan Hamdan (38) diduga diculik kelompok bersenjata di perairan Pulau Gaya Samporna Sabah, Malaysia, sejak Senin (11/9/2018) lalu.
Istri Syamsul, Fitriani mengaku hanya mengetahui berdasarkan kabar dari sahabatnya, yang juga merupakan istri dari satu rekan Syamsul mengais rezeki di kapal berbendera Malaysia tersebut.
“Saya hanya menerima konfirmasi. Bahwa memang suami saya yang diculik. Belum ada informasi terakhir,” kata Fitrini kepada mandarnesia.com melalui sambungan telepon, Senin (17/8/2019). Ia juga mengatakan kini berhati-hati menjawab nomor telepon yang tidak tersimpan di kontak handphonenya.
Sebelum menerima kabar penculikan suaminya, enam jam sebelumnya, ia sempat berbincang melalui sambungan telepon. Di ujung telepon, Samsul hanya menanyakan kabar anak-anaknya.
“Anak saya sudah makan dan sudah tidur?” kata Fitriani menirukan suara Syamsul. Selasa (11/9/2018) pukul 09.00 malam silam.
Percakapan itu berlangsung sekitar pukul dua pagi. Syamsul memang setiap harinya menelepon hingga lima kali.
Fitriani meminta kepada pemerintah untuk bisa kerjasama dengan Malaysia untik memecahkan masalah tersebut dengan bijaksana. Ia sangat berharap Syamsul bisa kembali dengan selamat.
“Belum ada telepon. Tapi modus mereka adalah meminta tebusan.
“Suami saya mencari rezeki di negara orang. Karena kalau di Sulbar, kalau bukan PNS, ya begitulah kehidupan,” tutupnya.
Foto : alam.edu.my
Reporter: Sudirman Syarif