Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Pemerintah Provinsi Sulbar menjalin kerja sama dengan peruhaan asal Jepang, Kaikoukai Helathcare Corporatian. Keraja sama ini mengahasilkan beberapa kesepakatan.
Salah satunya tenaga kerja perawat Sulbar akan dibekali untuk bekerja di negara sakura, Jepang.
Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris DP mengatakan, kerja sama ini juga untuk mendidik para perwat di Sulbar.
“Mereka minta Sulbar, berapa pun perawat yang dibutuhkan di Jepang, misalnya 380 ribu perawat per tahun. Karena untuk mencukupi tenaga perawat yang semakin berkurang di Jepang,” kata Idris kepada mandarnesia.com, Kamis (10/10/2019).
Kehadiran perusahaan corporatian ini di Sulbar, disebut-sebut akan berdampak ganda terhadap kepentingan kesehatan di Sulbar, pertama meningkatkan kualitas para perawat dan yang kedua menjadikan mitra untuk menyiapkan para perawat di Indonesia dipekerjakan di luar negeri.
“Sistem kontraknya sekitar 6 bulan, kalau dia berkualifikasi nanti dikontrak 3 tahun dengan gaji yang luar biasa. Kompetensi harus bisa berbahasa jepang, dia harus memiliki standar berbahasa. Bisa berkomunikasi dengan baik, kalau yang bagusnya gajinya bisa lebih tinggi dari pada itu,” jelas Idris.
Kaikoukai merupakan lembaga yang menjadi rujukan baru untuk pengembangan rumah sakit di dunia.
“Untuk kesiapan tenaga kerja Sulbar, ini menjadi salah satu tugas Dinas Ketenagakerjaan, mendata siapa yang mau ikut pelatihan. Ini sebagaimana cara pembiayaan, karena pembiayaannya juga agak mahal. Lalu kita nanti mengundang guru bahasa jepang dari sana untuk mendidik mereka,” ungkapnya.
Kerja sama akan dimulai tahun ini, Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar dijadwalkan berkunjung ke Jepang pekan depan dan membicarakan rencana kerjanya.
Foto: FB Dardi Malaya