Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Tidak Hanya konsen terhadap pengembangan Agama Islam, Bupati Mamuju Habsi Wahid terus berupaya membangun rasa toleransi antar ummat beragama, hal itu salah satunya ditunjukkannya saat menghadiri perayaan Natal Oukemene 2019 di salah satu gereja di Kecamatan Papalang, Mamuju.
Usai kegiatan yang dihadiri ratusan jemaat gereja, Habsi berpesan, Mamuju daerah terbuka yang didiami hampir semua etnik dan penganut agama yang berbeda-beda. Segala perbedaan itu tidak lantas membuat daerah bergelar Manakarra tidak dapat menjadi daerah yang ramah.
Baca: https://mandarnesia.com/2020/01/panitia-fmm-2019-terima-830-piagam-penghargaan/
“Justru segala perbedaan akan semakin memperkaya dan menjadikan Mamuju menjadi wajah nusantara mini yang ditunjang dengan kebersamaan masyarakat yang mencintai kedamaian,” katanya, Jumat (10/1/2020).
Ia menjelaskan, rasa toleransi masyarakat Mamuju telah dibuktikan dengan adanya pengakuan melalui penghargaan dari berbagai lembaga. Seperti adanya penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai daerah peduli HAM yang diterima berturut-turut tahun 2018-2019.
“Semoga situasi ini dapat terus dipertahankan,” tutup Habsi (ADV).