Sang Ensiklopedia Ilmu, Catatan Singkat Annangguru Basri Kalla

Cara mengajarnya sangat unik, ada ke khasan tersendiri dengan cara mengajar Beliau. Secara umum seluruh Annangguru di Pambusuang dalam memberikan pengajian atau mengajar santri hampir sama, dari berbagai sudut dalam memberikan pengertian terhadap teks bahasa kitab atau memahami bahasa kitab, ada kekhasan tersendiri.

Begitupun dengan Annangguru Basari, disamping penguasaan terhadap kajian nahwu sharaf yang sangat dalam, dan penguasaan kosa kata kitab klasik sudah sangat familier.

Annangguru Basari dikenal sangat kuat untuk menelaah kitab-kitab yang menjadi  sumber bacaan atau rujukan para ulama, baik yang klasik maupun kitab-kitab kontemporer. Waktu yang digunakan mengajar Annangguru Basari, adalah pagi setelah selesai shalat subuh, para santri datang secara bergelombang, berganti-gantian dengan selang waktu satu jam.

Dan kitab yang diajarkan kebanyakan kitab-kitab klasik yang menjadi rujukan pondok pesantren tradisional secara umum. Santri yang sudah senior dibebaskan untuk memilih kitab apa saja yang mau dibaca, tergantung kesepakatan diantara santri dalam satu kelompok.

Metode mengajar Annangguru Basari seperti pada umumnya Annangguru di Pambusuang, para santri dipersilahkan dulu membaca satu persatu materi kitab yang akan dipelajari, setelah itu dibaca ulang oleh Annangguru sambil mengoreksi kesalahan bacaan santri dari segi nahwu dan sharafnya, sambil menterjemahkan kalimat perkalimat kitab yang dibaca.

Kadang juga sangat kontekstual ketika melewati suatu bacaan yang memuat tokoh ulama klasik, dan berhenti sejenak menterjemahkan bacaan, dan menceritakan profil sang tokoh tersebut.

Beliau sangat banyak pengetahuan tentang tokoh-tokoh atau ulama klasik yang banyak disinggung dalam kitab, mulai dari tanggal kelahiran, tempat kelahiran sampai kepada siapa-siapa guru sang tokoh dan murid-muridnya, dan karangan-karangan yang ditinggalkan oleh sang tokoh.

Yang menjadi ciri khas juga dari Annangguru Basari saat mengajar santrinya adalah Beliau sangat familier dengan humor-humor yang menggelitik ala Pambusuang, humor menjadi sifat yang melekat dari Annangguru Basari, baik humor yang termuat dalam kitab kuning, maupun humor-humor yang menjadi ciri khasnya.

Kadang juga lebih banyak bercerita dalam memberikan pengajian, tetapi cerita yang mengandung nilai-nilai keilmuan.

Kebiasaan sebelum memberikan pengajian di pagi hari, beliau selalu  berziarah kubur sesudah shalat subuh, dan ini diyakini sebagai kebiasaan ulama-ulama besar di Pambusuang, sesudah shalat subuh mereka menjadikan wirid mereka untuk berziarah kubur kepada ulama-ulama yang telah mendahului mereka dan kaum muslimin secara umum.

Salah seorang tokoh Annangguru Hisyam Hadi, atau akrab dipanggil Annangguru Kicang, saat memberikan kesaksian setelah salat jenazah mengatakan, bahwa Annangguru Basari adalah tempat bertanya tentang berbagai persoalan agama atau fiqih, karena sangat kuat dalam menelaah ilmu, bahkan dia sebagai tempat rujukan ilmu dan memberikan jawaban permasalahan dengan merujuk berbagai kitab, sambil menunjuk nama kitab tersebut.

Selamat jalan sang ensiklopedi ilmu, semoga ditempatkan bersama para kekasih-Nya di surga.

(Bumi Pambusuang, 19 Oktober 2023)