Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Lariang, Mamasa Abdul Halim menyebutkan, bantuan bibit produktif Tahun 2019 di Sulbar mencapai 116.375 batang.
Sumbangan itu terdiri dari mangga 16.000 batang, durian 54.500 batang, manggis 14.500 batang, rambutan 16.200 batang, pala 15.176 batang. Untuk bantuan bibit persemaian permanen Tahun 2019 sebanyak 700.000 batang terdiri dari rambutan 15.000 batang, sengon laut 120.000 batang, ketapang kencana 20.000 batang.
Kemiri 10.000 batang, jati putih 25.000 batang, mahoni 320.296 batang, jabon merah 115.000 batang, cempaka/uru 74.704 batang.
“Untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan Tahun 2019, tersebar di beberapa daerah di Provinsi Sulawesi Barat. Kegiatannya rehabilitasi dalam kawasan, hutan kota, penanaman mangrove, penanaman KBR, bantuan bibit Produktif, bantuan bibit tanaman kayu-kayuan dan MPTS,” kata Halim, Jumat (29/11/2019).
Sementara untuk kawasan, di Tahun 2019 di Provinsi Sulawesi Barat telah melaksanakan rehabilitasi seluas 2.000 hektare yang tersebar di Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mamasa, Kabupaten Majene, dan Kabupaten Polewali Mandar.
Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Sulbar M. Natsir mengatakan, penanganan wilayah kritis dilakukan secara komprehensif dengan prinsip terpadu pekerjaan penanaman, sipil teknis, dan teknik pembibitan, mengaktifkan semua unsur elemen dan partisipasi masyarakat.
“Penanganan wilayah kritis harus menghasilkan perubahan, membangun kesempatan kerja dan mengatasi kemiskinan selain mengatasi permasalahan lingkungan,” katanya.
“Untuk wilayah kabupaten, diperlukan koordinasi, dan membangun kemitraan karena sesungguhnya pemerintah provinsi itu hadir di tengah-tengah penyelenggara kehidupan di pemerintahan kabupaten,” tutupnya.
Foto: Facebook Sugandah Saldeh