MAMASA, Mandarnesia.com — Jumlah pengungsi gempa terus bertambamh di Kabupaten Mamasa. Kini tercatat 12.240 orang telah mengungsi sebagian lainnya meninggalkan destinasi wisata ini. Bupati Mamasa Ramlan Badawi, menyampaikan ketersedian logistik di wilayahnya mulai menipis.
“Ya benar, benar, benar,” kata Ramlan melalui sambungan telepon menanggapi pertanyaan mandarnesia.com soal ketersediaan logistik di Kabupaten Mamasa, Jumat (9/11/2018). Setiap harinya, satu ton beras dimasak untuk memenuhi kebutuhan makan warga yang mengungsi.
“Sehingga kami menggunakan cadangan yang ada. Sekarang mulai ada bantuan dari pihak swasta, ada juga yang melalui mekanisme bencana dan sosial. Kami sudah memohon untuk segera didrop barang, beras 5 ton. Pemerintah daerah sudah menyumbangkan sekitar 2 ton beras. Kemudian bantuan-bantuan dari pihak lain seperti Indomaret, perbankan juga dari dari Anwar Adnan Saleh ada 1 ton,” jelasnya.
Disampaikan pula, pihaknya sebenarnya tidak kewalahan lagi. Namun tetap membutuhkan bantuan dikarenakan belum diketahui kapan situasi pascagempa berakhir di Mamasa.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terlalu jauh meninggalkan rumahnya. “Jika terlalu jauh meninggalkan daerah kan tentu kesulitan juga soal ekonomi, bagaimana kesehatannya?”
Pemerintah daerah sudah menyiapkan logistik seperti mi instan dan lainya. Pihaknya juga telah menyampaikan kondisi obyektif yang sebenarnya berdasarkan data ahli.
“Dari BMKG, dan setiap saat dijelaskan, kita semua saat kumpul camat. Saran kami bersama dengan pemerintah daerah supaya kita waspada, jangan terlalu panik,” ujarnya.
“Kami tidak melarang dan kami tidak memerintahkan untuk mengungsi. Kami sendiri, para pejabat berada semua di Mamasa, tinggal dirujab.”
“Justru anak cucu saya, saya bawa masuk. Kami tidak akan memerintahkan untuk mengungsi, tidak juga untuk menghalangi. Karena kita takut dampak. Tetapi masyarakat yang sudah terlanjur mengungsi kami ikuti, untuk membantu logistik supaya jangan lapar, dan menjaga kesehatannya,” terang Bupati Mamasa dua periode ini.
Reporter: Sudirman Syarif
Foto: FB Iqbal Djalilu