Laporan: Nining
MANDARNESIA.COM, Majene — Untuk pertama kalinya, UPTD Puskesmas Banggae 2 Majene menggelar Forum Konsultasi Publik sebagai langkah strategis dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Kegiatan ini berlangsung di aula Puskesmas Banggae 2 dihadiri puluhan peserta, terdiri atas tokoh masyarakat, perwakilan LSM, Dinas Kesehatan, kepala lingkungan, hingga akademisi dari Universitas Sulawesi Barat.
Forum ini menjadi ruang dialog dua arah, antara pihak puskesmas sebagai penyedia layanan dan masyarakat sebagai penerima layanan. Peserta juga menerima dokumen Standar Pelayanan Puskesmas Banggae 2 yang memuat 11 jenis layanan, mulai dari pelayanan kesehatan ibu dan anak, balita, hingga layanan bagi warga lanjut usia.
Kepala UPTD Puskesmas Banggae 2, dr. Hj. Jihan Indriyani, menegaskan bahwa forum tersebut merupakan bagian dari upaya menghadirkan layanan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Masukan dari masyarakat adalah fondasi utama dalam peningkatan mutu pelayanan,” ujarnya.
Dalam sesi diskusi, sejumlah peserta menyampaikan catatan kritis terkait layanan puskesmas yang dinilai belum sepenuhnya menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Sorotan utama adalah terbatasnya edukasi kesehatan dan kegiatan luar gedung, terutama untuk kelompok rentan seperti ibu hamil dan lansia.
Masyarakat berharap puskesmas tidak hanya fokus pada layanan administrasi dalam gedung, tetapi juga lebih aktif turun ke lingkungan melalui penyuluhan, kunjungan rumah, dan program komunitas lainnya.
Perwakilan akademisi dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat, Dr. Habibi, menekankan pentingnya memperkuat peran promotif dan preventif puskesmas.
“Puskesmas itu pusat kesehatan masyarakat, jadi tidak hanya melayani orang yang sedang sakit. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Karena itu, puskesmas harus memperkuat edukasi dan langkah-langkah promotif,” ujarnya.
Menurutnya, penguatan edukasi bagi ibu hamil, kelompok lansia, serta masyarakat umum menjadi faktor penting dalam menekan risiko penyakit di kemudian hari.
Menanggapi berbagai masukan yang muncul, pihak Puskesmas Banggae 2 menyatakan komitmennya untuk meninjau kembali pelayanan yang telah berjalan. Evaluasi berkala akan terus dilakukan demi memastikan layanan tetap merata, mudah diakses, dan selaras dengan kebutuhan masyarakat.
Forum ini juga menjadi penanda bahwa Puskesmas Banggae 2 siap membuka ruang dialog yang lebih luas dan berkelanjutan bersama masyarakat.
Harapannya, masukan yang diterima dari pertemuan perdana ini dapat menjadi pijakan nyata dalam pembenahan layanan kesehatan di masa mendatang sehingga seluruh warga dapat merasakan pelayanan yang lebih inklusif dan berkeadilan. (nn/*)










