Program RPL Unasman, Goes to Polda Sulbar

Laporan: Naim Irmayani

MANDARNESIA.COM, Mamuju — Polda Sulawesi Barat menjadi tuan rumah audiensi penting yang digelar di aula Marannu Polda Sulbar pukul 13.00 WITA oleh tim pengelola Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Universitas Al Asyariah Unasman, Kamis, (22/8/2024).

Kegiatan ini bertujuan membahas Program RPL yang digagas oleh Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman), program dapat diikuti oleh para anggota kepolisian meskipun sedang bekerja.

Sulihin Azis, SS., M. Si, menyampaikan bahwa program ini memberikan pengakuan resmi terhadap kompetensi seseorang melalui rekognisi pembelajaran lampau.

“Program ini merupakan langkah maju, di mana pemerintah menunjukkan kesediaannya untuk mengakui kompetensi individu berdasarkan pengalaman dan pendidikan yang telah diperoleh sebelumnya,” sebut Sulihin.

Kesempatan yang sama, Kepala Biro SDM Polda Sulbar, AKBP Harry Andreas, S.I.K., M.M, juga turut hadir memberikan dukungan terhadap program ini. Ia menekankan pentingnya program RPL dalam membuka peluang bagi individu untuk mengembangkan karir mereka.

UL Khairat, S. Kom., M. Kom, Ketua Jurusan Teknik Informatika Unasman, serta Muh. Said Mukharrim, SKM., M. Kes, Ketua Jurusan Kesmas Unasman, turut hadir dalam audiensi dan memberikan penjelasan mendetail mengenai program ini.

Mereka menjelaskan bahwa Program RPL memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk mendapatkan gelar sarjana melalui pengakuan atas kompetensi yang telah diperoleh dari berbagai jenis pembelajaran formal, informal, dan non-formal.

Program RPL ini bukanlah metode cepat untuk mendapatkan ijazah, tetapi merupakan cara alternatif yang sah untuk memperoleh gelar sarjana berdasarkan rekognisi kompetensi.

Unasman menjadi satu-satunya universitas yang diberi kepercayaan untuk melaksanakan program ini di Sulawesi Barat setelah memenuhi berbagai persyaratan.

Bagi yang tertarik mengikuti program ini, pendaftaran dapat dilakukan langsung di kampus Unasman dengan melengkapi portofolio yang mencakup pengalaman formal, informal, dan non-formal.

Audiensi ini diharapkan dapat membuka kesempatan lebih luas bagi masyarakat, terutama mereka yang memiliki pengalaman dan kompetensi, untuk memperoleh gelar sarjana dan melejitkan karir mereka. (WM/*)