Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, melakukan kunjungan kerja di Sulawesi Barat, Senin, 8 Juni, 2020. Setiba di Bandara Tampa Padang Mamuju, Edhy Prabowo mengikuti presentasi potensi Pulau Balabalakang yang dilakukan oleh Sekprov Sulbar di room VIP Bandara Tampa Padang.
Menteri Kelautan Dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, tiga potensi yang dimiliki Sulawesi Barat sudah menjadi peluang strategis, baik jumlah ikan, terumbu, dan potensi budidaya baik tawar maupun laut. Oleh karena itu, tidak ada alasan lagi ke depannya tidak semangat untuk mengelola perikanan.
“Saat ini, membangun sektor perikanan dan kelautan harus dengan kemampuan yang kita miliki dulu. Ke depannya kita pelan-pelan melakukan penguatan sektor kelautan dan perikanan, memalui dukungan negara berupa stimulus tanpa menunggu APBN perubahan. Mudah mudahan anggaran yang ada nantinya bisa kita share ke Sulawesi Barat untuk budidaya. Tetapi jika APBN belum cukup kita bisa bekerja sama dengan pihak swasta. Tolong dicatat hal-hal yang urgen dulu!” ucap Edhy Prabowo, Selasa (9/6/2020).
“Permasalahan yang sering timbul adalah persoalan perizinan, padahal tambak-tambak yang ada saat ini tidak seharusnya memiliki izin, dengan semangat mereka untuk bertambak saja itu sudah bagus, artinya ada investasi yang berjalan dan produksi yang berlangsung, baru setelah itu kita kenakan pajak,” sambungnya.
Ia meminta tetap harus memegang teguh tentang amdal, tetapi jangan jadikan amdal sebagai modus. Sekprov Sulbar Muhammad Idris juga mengatakan potensi yang ada di Pulau Balabalakang sangat menjanjikan.
“Berbagai potensi pengembangan budidaya perikanan jaring apung, perikanan tangkap, dan potensi wisata bahari sangat luar biasa. Data penduduk yang saat ini berada di Balabalakang berjumlah kurang lebih 2802 jiwa dari 554 kepala keluarga yang menempati sebelas pulau dari total 16 pulau yang ada di Balabalakang.
“Berbagai bantuan sangat kita harapkan pada Bapak Menteri, antara lain bantuan perikanan keramba budidaya ikan kerapu dan lobster, bantuan sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi laut, serta yang paling di sering dikeluhkan oleh masyarakat Pulau Balabalakang adalah jauhnya pengambilan bahan bakar ke Kota Mamuju,” kata Idris.
Foto: FB Rakhmat Jr.