Positif Covid-19, Pejabat Pemprov Sulbar yang Menolak Diisolasi RS, Bakal Dijemput Tim Gugus

Reporter: Sudirman Syarif

MAMUJU, mandarnesia.com — Tim gugus percepatan pencegahan penanganan covid-19 Kabupaten Mamuju, Ahad (12/4/2020) malam, bersama TNI-Polri menunggu informasi dari Pemerintah Provinsi Sulbar untuk melakukan tindakan terhadap Z (50), salah satu pejabat positif covid-19 yang menolak dibawa ke RS karantina.

Sekretaris tim gugus Kabupaten Mamuju Muh. Ali Rachman menyampaikan bahwa pasien tersebut masih ada di kediamannya, dan apabila besok belum ada kejelasan dari Pemprov Sulbar, maka pihaknya menyatakan akan menjemput pasien tersebut.

“Apabila besok belum ada kejelasan, maka tentu kita akan jemput dan kita tidak mau tau apakah dia pejabat atau bukan,” kata Ali Rahman.

Z diketahui merupakan salah satu kepala dinas di salah satu dinas di Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. Rumah Z beralamat di Jalan Bau Massepe, Kabupaten Mamuju.

Gusu tugas Pemkab Mamuju telah membangun komunikasi sejak siang, termasuk memeriksa keluarga yang ada dalam rumah pasien dan meminta kepada Z agar di karantina di rumah sakit yang disediakan oleh pemerintah. “Tapi sampai kita tinggalkan, belum ada sikap kooperatifnya.”

Ali Rahman menjelaskan, bahwa SOP karantina tidak bisa ditemani oleh keluarga. Sementara dalam rumah, masih bersama keluarganya.

“Kita juga dari luar tidak bisa mengetahui apakah isolasi mandiri itu yang dilakukan sesuai SOP yang telah ditentukan. Sehingga yang menjadi keresahan masyarakat sekarang, inilah yang kami lakukan saat ini, dengan membangun upaya persuasif. Membangun pendekatan, termasuk konfirmasi ke Provinsi bagaimana tindakan selanjutnya,”jelasnya.

“Perlu kami sampaikan bahwa gugus kabupaten itu ada sama kami, sehingga kami berwenang untuk melakukan protap pelaksanaan pasien covid-19. Kita berharap bahwa yang bersangkutan ini harus memberi contoh sikap kooperatif, apalagi dia soerang pejabat,” sambungnya.

Ia berharap Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat segera ada solusi atas kondisi tersebut, jangan sampai yang di kabupaten disalahkan masyarakat.

Foto: Tangkap layar video situasi di depan rumah Z.