MAMUJU,Mandarnesia.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju memastikan dua wilayah di Sulbar, menjadi lokasi paling banyak ditemukan kosmetik dan obat traditional yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Wilayah ini, menjadi titik utama pelaksanaan operasi yang diselenggarakan BPOM.
“Kosmetik ilegal banyak ditemukan Polman dan Pasar Baru Mamuju,” kata Kepala BPOM Mamuju Netty Nurmuliawaty, di Nina’s cafe, Jumat (1/2/2019).
Menurutnya, sepanjang 2018 BPOM telah menemukan 8.162 dari jenis kosmetik, obat traditional, dan pangan ilegal. Baik tanpa izin edar atau mengandung bahan kimia berbahaya.
Selain itu, BPOM juga menemukan pangan mengandung pewarna tekstil dan bahan kimia boraks dan rhodamin B.
“Berdasarkan informasi produk mengandung rhodamin B yang ditemukan di Mamuju bersumber dari Kabupaten Polman,” sebutnya.
Netty menjelaskan, produk paling dominan diperjualbelikan adalah obat kuat, asam urat, dan kosmetik mengandung bahan berbahaya yang dapat memberikan efek negatif bagi yang mengomsumsi.
Tidak hanya itu, para pelaku melakukan transaksi lewat media online dengan memasang berbagai merek obat siap dipasarkan.
Sejak tahun 2018 BPOM akhirnya menetapkan tiga orang tersangka. Diketahui, memiliki peran dalam pemalsuan obat secara ilegal. Mereka menggunakan transaksi lewat media online.
Untuk melakukan penyelidikan, pihak BPOM telah menetapkan tiga tersangka yang menjadi target operasi.
“Kita akan telusuri dulu orangnya kalau sudah jelas baru kita tindaki. Sementara ini, mereka (penjual obat ilegal) masih menutup diri,” ujar Kasi Pemeriksaan dan Penindakan BPOM Mamuju, Hidayat Yusuf kepada mandarnesia.com.
Ia menjelaskan, para pelaku harus diberi efek jera agar tidak memproduksi dan meracik obat secara ilegal. Selama ini, pelaku lebih lihai dalam meracik obat palsu.
“Kita harus tegas dan tindak lanjutnya ke projustia. Karena betul-betul dia salah,” tegasnya.
Foto: Ayub Kalapadang
Reporter: Ayub Kalapadang