Pj. Bahtiar: Tinggalkan Hal Tidak Produktif, Adam Jauri: Demonstrasi Tetap Relevan

Reporter: Moch. Ferdi Al Qadri

MANDARNESIA.COM, Mamuju — Dr. Bahtiar Burhanuddin, Pj. Gubernur Sulawesi Barat menginginkan acara perpisahannya tidak terlalu mewah. Acara bertajuk “Sampai Kapan pun, Saya Menjadi Bagian dari Sulawesi Barat” diselenggarakan di halaman Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Barat, Sabtu (15/2/2024).

Dalam sambutannya, Bahtiar mengakui bahwa Sulawesi Barat adalah daerah yang memiliki potensi alam yang melimpah. Untuk itu perlu digali terus dan dikelola secara maksimal.

“Enak sebenarnya urus daerah ini. Lahannya luas, penduduknya sedikit. Sayang sekali kalau tidak kita manfaatkan. Ini daerah subur sekali,” akunya.

Mengelola sumber daya alam melimpah dengan adanya pemotongan anggaran oleh pemerintah pusat, mantan Pj. Gubernur Sulawesi Selatan itu melihat peluang besar di sektor swasta.

“Investasi mulai dari yang kecil seperti bikin warung, bikin rumah, bikin kebun, dan macam-macam lainnya. Atau dengan bikin tambang galian C dan apa pun usaha-usaha besar lainnya,” jelasnya.

Untuk itu, Bahtiar berharap mahasiswa meninggalkan hal-hal yang tidak produktif, seperti terus merecoki usaha-usaha swasta, termasuk kepada yang selama sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Padahal, pihak swasta inilah yang akan menciptakan lapangan kerja.

“Ada sesuatu yang aneh dalam gerakan-gerakan sosial-politik di Sulawesi Barat yang dapat menghambat pembangunan,” kata Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia itu.

“Dialogkan dengan baik. Punya pikiran apa membangun daerah? Punya solusi apa?” ujar Bahtiar.

Sebelum terbang ke Jakarta pada Ahad, (16/2/2024), ia mengingatkan agar jangan lagi ada gerakan mahasiswa yang didasari kebencian, atau menyebarkan berita bohong pada pemerintahan baru mendatang. Seluruh elemen harus bahu-membahu, berkolaborasi dalam membangun Sulawesi Barat.

Melakukan Aksi demi Kepentingan Rakyat

Salah satu daftar tamu undangan dalam surat nomor B-400.14.1.1/26/II/2025/UND yang ditandatangani Pj. Sekretaris Daerah Sulawesi Barat Amujib, M.M. adalah para Ketua Organisasi Kepemudaan (OKP) di Sulawesi Barat.

Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Mamuju Adam Jauri hadir untuk memenuhi undangan tersebut. Kepada mandarnesia.com, dirinya memberikan beberapa tanggapan atas sambutan terakhir Pj. Gubernur Sulawesi Barat.

Mahasiswa jurusan Hukum Universitas Tomakaka, Mamuju dan Universitas Indonesia Timur, Makassar itu mengatakan bahwa ada banyak cara bagi mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi, salah satunya adalah demonstrasi.

“Kalau memang audiensi dan silaturahmi tidak dapat, untuk menyampaikan gagasan dan aspirasi masyarakat, ya, langkah yang kami ambil adalah demonstrasi,” tuturnya.

Selanjutnya, Adam mengatakan demonstrasi sudah dilakukan dari dulu dan masih relevan sampai hari ini.

Adam mengaku dirinya pribadi dan organisasi yang dipimpinnya tidak anti investasi. Hanya saja, kalau mudaratnya lebih besar bagi rakyat, aksi harus tetap dijalankan.

Akan terjadi kerusakan lingkungan dan kerugian masyarakat. Pemerintah mesti tegas pada pemodal yang membuka hutan besar-besaran tanpa diimbangi reboisasi. Juga kepada perusahaan tambang yang tidak mementingkan langkah reklamasi.

Di samping beberapa kekurangan tadi, Adam memberi hormat dan apresiasi pada peraih penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 dalam kategori Pelestarian Lingkungan dan Mitigasi Bencana yang diadakan Tempo Media Group itu.

Berbagai kebijakan dan program di bidang pertanian, perkebunan, juga perikanan membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas.

Selain itu, Pemprov Sulawesi Barat diharap tetap melanjutkan program beasiswa pendidikan. “Sehingga teman-teman yang ingin melanjutkan pendidikan di jenjang berikutnya terbantu dengan adanya beasiswa ini,” tutur Adam. (WM/*)