Polewali-Keluarga Alumni Gadjah Mada Pusat dan Keluarga Alumni Gadjah Mada SulBar, menghelat diskusi publik secara virtual, bertajuk Pertolongan Psikososial Pertama Dalam Pandemic Covid19, Selasa (19/5/2020).
Diskusi virtual ini diikuti oleh beberapa unsur, diantaranya Organisasi Perawat Indonesia SulBar, Relawan, Komunitas, dan beberapa steckholder yang intens ikut dalam penanganan Covid19 di beberapa kabupaten yang ada di Sulbar, Polewali Mandar, Mamuju, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, bahkan dari Palu-Sulawesi Tengah.
“Program ini merupakan tindak lanjut dari program Psychological First Aid yang digagas oleh Fakultas Psikologi UGM dengan melibatkan seluruh pengurus-pengurus daerah Keluarga Alumni Gadjah Mada di seluruh Indonesia” ungkap Hendra Sudin Alumni Yogyakarta di Polewali Mandar.
Program ini konsen untuk memberikan edukasi tentang pertolongan psikososial kepada masyarakat ditengah pandemi ini.
“Program ini merupakan tahap pertama, dan diharapkan bisa berkesinambungan di Sulbar khususnya, agar bisa jadi bagian kecil dan penting dalam rangka ikut serta melawan covid19” Jelas Salman Dianda Anwar, Ketua Pengda Kagama SulBar.
Kegiatan ini dimoderatori Oleh H. Firman Juang Malarangeng dengan Pembicara Zahira Rahmatika Makarim, S.Psi, M.Psi dan Olaffiqih A. Y Wibowo, S.Psi.,M.Psi keduanya adalah Psikolog, Alumni UGM.
Kedua pembicara tersebut diatas menyampaikan prinsip utama dalam sistem PFA ato Psychology First Aid. Prinsip tersebut adalah pertama Look (Melihat) yaitu mempelajari situasi di lapangan sehingga tahu bantuan apa yang sudah ada, alur koordinasi di lapangan dan prosedur keselamatan yang harus dilakukan untuk pasien covid-19.
Kedua, Listen (Mendengarkan) yaitu dengan cara mendekati mereka, membutuhkan bantuan, apa kebutuhannya, kehawatiran apa yang dimiliki dan mendengarkan mereka. Ketiga Link (Menghubungkan) yaitu memberikan informasi yang tepat, perkenalkan dan hubungkan mereka kepada pihak yang berwenang.
Ketiga hal Prinsip PFA tersebut sudah sering dilakukan, namun Terkadang tidak disadari bersama. Melalui diskusi ini, para peserta juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada pembicara karena tidak hanya akan berhenti melalui forum ini, tapi para pembicara juga memberikan panduan bahkan praktek relaksasi diri bagi relawan, komunitas dan perawat yang di lapangan, sehingga membuat peserta tidak hanya berdiskusi tapi juga merasakan relaksasi psikis yang optimal dan menghasilkan kondisi lebih baik.
(Rilis)