Pada usia dini, individu biasanya belum memiliki keterampilan finansial yang memadai dan pengalaman kerja yang cukup untuk mendukung keluarga. Mereka mungkin masih bergantung pada orang tua atau keluarga besar untuk dukungan finansial.
Dalam konteks pernikahan, ketidakmampuan untuk mengelola keuangan dapat menyebabkan masalah ekonomi yang serius dan meningkatkan stres dalam hubungan.
Neuropsikologi menunjukkan bahwa keterampilan pengambilan keputusan yang melibatkan risiko dan manfaat, termasuk keputusan finansial, melibatkan prefrontal cortex. Ketika prefrontal cortex belum berkembang sepenuhnya, seperti pada remaja, kemampuan untuk membuat keputusan finansial yang bijaksana juga terhambat.
Akibatnya, pasangan muda mungkin lebih rentan terhadap masalah keuangan, seperti utang yang berlebihan, pengelolaan anggaran yang buruk, dan ketidakmampuan untuk menabung untuk masa depan.
Dampak Jangka Panjang
Dampak dari pernikahan dini tidak hanya terbatas pada masa remaja, tetapi juga dapat berlanjut hingga dewasa. Kekurangan dalam kendali diri, kendali emosi, dan kendali finansial dapat menghambat perkembangan pribadi dan profesional.
Individu yang menikah dini mungkin menghadapi kesulitan dalam melanjutkan pendidikan atau mengejar karir yang memadai, yang pada gilirannya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi dan kualitas hidup mereka.
Dalam jangka panjang, anak-anak yang lahir dari pernikahan dini juga dapat terkena dampaknya. Mereka mungkin tumbuh dalam lingkungan yang kurang stabil dan penuh dengan konflik, yang dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan kognitif mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dari orang tua yang menikah dini memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kesulitan akademis dan perilaku, serta masalah kesehatan mental.
Solusi dan Rekomendasi
Mengatasi masalah pernikahan dini memerlukan pendekatan yang komprehensif dan multidisiplin. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
Pendidikan Seks dan Reproduksi: Memberikan pendidikan yang komprehensif tentang seksualitas, reproduksi, dan pernikahan dapat membantu remaja membuat keputusan yang lebih baik mengenai pernikahan dan kehidupan keluarga.
Jangan lagi menganggap bahwa edukasi seks itu tabu. Untuk dikeluarga, ayah bisa mengajari anak laki-lakinya dan ibu bisa mengajari anak perempuannya.
Dukungan Psikologis: Menyediakan layanan konseling dan dukungan psikologis bagi remaja dan pasangan muda dapat membantu mereka mengembangkan kendali diri dan kendali emosi yang lebih baik. Jika sudah terjadi, maka kita hanya bisa memberikan solusi.
Tidak perlu lagi di judge, diskriminasi atau disalahkan. Mari kita dukung dan bangun, agar anak-anaknya bisa lebih baik. Menurut saya di KUA saat ini perlu dilengkapi dengan tes psikologi, karena usia belum menjamin kematangan psikologi seseorang.
Pemberdayaan Ekonomi: Memberikan pelatihan keterampilan kerja dan kesempatan ekonomi bagi remaja dan pasangan muda dapat meningkatkan stabilitas finansial dan kesejahteraan jangka panjang mereka. Pemerintah harus hadir disini, memberikan fasilitas dan perhatian. Namun pasangan muda juga harus proaktif melihat peluang yang bisa dilakukan.
Kampanye Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif pernikahan dini melalui kampanye publik dapat membantu mengubah norma dan nilai budaya yang mendukung pernikahan dini.
Penegakan Hukum: Memastikan bahwa undang-undang yang melarang pernikahan di bawah umur diterapkan secara efektif dapat membantu mengurangi insiden pernikahan dini.
Kesimpulan
Dari perspektif neuropsikologi, pernikahan dini dapat mengganggu perkembangan otak dan kesejahteraan psikologis individu. Ketidakmatangan prefrontal cortex pada remaja menghambat kemampuan mereka untuk mengendalikan diri, mengelola emosi, dan mengelola keuangan dengan efektif.
Dampak negatif ini dapat berlanjut hingga dewasa dan mempengaruhi generasi berikutnya. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan menyediakan dukungan yang memadai bagi mereka yang terlibat dalam pernikahan dini.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan multidisiplin, kita dapat mengurangi insiden pernikahan dini dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.[]