Penulis Hebat Pun Tetap Butuh Kritik

Penulis Hebat Pun Tetap Butuh Kritik -

#PraUKWIJS

Mandarnesia.com – Meski dianggap lebih cerdas, seseorang yang berprofesi sebagai wartawan atau penulis akan memiliki rasa rendah hati yang tinggi. Bahkan siap jika suatu ketika dikritik oleh orang lain.

Hal tersebut menjadi salah satu yang disampaikan Adi Arwan Alimin di tengah peserta pelatihan jurnalistik Pra Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang dilaksanakan Ikatan Jurnalis Sulbar (IJS) Selasa, (7/8/2018).

“Sehebat-hebatnya wartawan atau penulis ia tetap butuh kritik dari orang lain,” kata Adi Arwan.

Tak hanya itu, penulis buku itu juga mengutarakan salah satu hal yang membedakan wartawan yang satu dengan yang lainnya adalah kemampuannya dalam menangkap angle.

Seorang wartawan menurutnya harus memiliki daya ingat yang kuat, serta kualitas yang baik agar ia berbeda dengan orang lain.

“Kemampuannya juga harus memiliki naluri mengamati hal-hal unik yang ada di sekitarnya. Sekaligus melakukan observasi,” jelasnya.

Ia juga menegaskan kemampuan teknis lainnya yang harus dimiliki wartawan atau jurnalis, yakni cara pembuatan lead atau teras berita.

“Teras berita atau paragraf pertama itu ibarat wajah. Di sinilah yang menentukan berita anda dibaca orang atau tidak. Kalau dianggap tidak menarik pembaca tidak akan membacanya,” tandasnya.

Pelaksanaan Pra UKW ini digelar selama sehari dengan menghadirkan pemateri lain seperti Mustafa Kufung Direktur Radar Sulbar, dan Thamzil Tahir dari Tribun Timur.

Reporter: Ayub Kalapadang