MAMUJU – Perhatian pada pengelolaan destinasi pariwisata di Sulawesi Barat dinilai belum konsisten. Hal tersebut dianggap sebagai salah satu penyebab sektor itu belum maksimal memberi kontribusi.
Kepala Bidang Kelembagaan Pariwisata dan Kemitraan Pariwisara Sulbar, Farida mengatakan, sedikitnya terdapat 279 objek wisata yang ada di daerah ini, namun masih skala potensinya belum masuk wilayah komersial. Ungkap Farida, Senin (18/9/2017).
Kepada Mandarnesia.com ketika ditemui di kantornya, hal ini disebabkan dukungan anggaran yang tidak konsisten. “Anggaran belum jelas, kalaupun ada, sifatnya parsial atau berdiri sendiri.”
“Sehingga sebagian objek wisata tidak bisa kelihatan. Idealnya kita fokus dulu ke skala prirotas. Misalnya Mamasa, di sana banyak potensi wisata yang memiliki nilai jual yang tinggi,” tutur Farida.
Ia berharap dengan kepemimpinan baru saat ini, hal itu akan dibangun selaras dengan visi misinya.
“Tuhan telah memberikan berkah yang luar biasa. Berupa bahari, alam, dan budaya yang luar bisa. Termasuk potensi wisata religi. Kita tinggal serius mengelolanya,” jelasnya.
Farida juga menambahkan, belum adanya batas kewenangan yang jelas antara provinsi dan kabupaten. Masing- masing kabupaten belum tahu mana kewenangan provinsi, dan sebaliknya.
“Kita memang perlu duduk bersama untuk membahas ini,” tutupnya.
#SudirmanSyarif