Pemprov Tersanjung, Presiden Apresiasi Penanganan Gempa di Sulbar

Reporter: Sudirman Syarif

MAMUJU, mandarnesia.com — Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat merasa tersanjung dengan pujian Presiden Joko Widodo yang menyebut, penanganan korban gempa Majene-Mamuju sangat baik.
Meskipun sebenarnya peran pemerintah sangat lambat dalam menangani korban gempa.

“Kita dengar langsung dari Pak Presiden pada saat kunjungan ke sini (Mamuju) pada saat itu baru melihat bagaimana penanganan pengungsi di stadion. Dan dia bilang kalau semua pengungsi modelnya penanganannya seperti ini, baru benar,” kata Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris DP kepada mandarnesia.com usai menggelar konferensi pers di posko transisi, Kamis (26/2) malam.

Beberapa indikator, menurut Idris, pertama kecepatan untuk menghimpun para warga terdampak, yang kedua penyiapan tempat di mana dia harus mengungsi.

Menjawab pertanyaan wartawan, kedatangan pejabat pusat meninjau lokasi pengungsian yang diarahkan ke tenda-tenda yang sudah diatur dan disiapkan teratur itu, ia menjawab, karena tidak mungkin (pejabat) singgah di tempat-tempat pengungsian yang hanya dua tiga tenda.

“Jadi supaya bisa dia lihat langsung oleh menteri itu.  Kira-kira apa permasalahannya dan permasalahannya kan sama berdasarkan pantauan saya, permasalahannya ketidaksiapan pemerintah desa kita untuk mau mengelola warga dalam kebencanaan,” jelasnya.

Padahal kata dia, hal tersebut penting, pemerintah desa berperan dalam mitigasi kebencanaan, karena daerah Sulbar termasuk daerah yang rawan bencana. Harus dibangun kesadaran tersebut. Kapan saja bisa ada gempa, dan bukan hanya gempa, bisa banjir bandang dan segala macam.

Dalam kesempatan tersebut,Nia juga menyampaikan terima kasih kepada relawan yang telah berperan banyak dalam penanganan gempa di Sulbar.