Reporter: Sudimam Syarif
MUMUJU, mandarnesia.com — Fase kedua wabah Covid-19 di Sulawesi Barat diharap tidak berdampak besar terhadap perputaran ekonomi masyarakat. Kini pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) pun diberi stimulus dengan bantuan dari Pemerintah.
Bupati Kabupaten Mamuju menyampaikan, sejatinya persoalan kemiskinan selalu harus berhadapan pada kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan.
“Sekarang para pelaku-pelaku ekonomi mulai dari lapak-lapak ini, kita berikan bantuan. Kasih stimulus. Artinya bahwa ruang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tidak terbatas,” kata Habis, Sabtu (11/7/2020)
“Sehingga kita harapkan dengan kondisi ini (wabah Covid-19) mudah-mudahan saja dengan APBD nanti, kita mencoba menyentuh pada sektor riil,” sambungnya.
Ia berharap pedagang mikro, UKM menjadi suatu roda ekonomi Mamuju di daerah sampai di desa-desa. “Karena dana desa juga kita harapkan tumbuh, Bumdes desa itu menjadi pelaku-pelaku ekonomi yang kita harapkan,” tutupnya.
“Pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi tumbuh melambat dengan kisaran 5 persen. Kondisi tersebut bukan akibat kondisi daerah, namun dipengaruhi kondisi ekonomi secara nasional yang pertumbuhannya sekitar 5 persen,” kata Habsi.
“Kita masih unggul dengan pertumbuhan ekonomi nasional, kita sekarang 5,45 persen,” ungkap mantan Sekda Mamuju ini.
Tingkat pengangguran beberapa tahun di Mamuju disebutnya turun dari angka 3,78, menjadi 2 persen. “Berarti kita mampu, dengan APBD kita akan membuka lapangan kerja pada umumnya.”