Polewali-Anggaran Dana Desa menjadi salah satu poin penting dalam proses pembangunan, sehingga diperlukan pendampingan dan pengelolaan yang profesional dengan melahirkan program bagi penduduk di suatu desa.
Pemerintah Polewali Mandar melalui Badan Penelitian Pengembangan dan Perencanaan Pembangunan Daerah (BALITBANGREN) yang dulunya disebut Bappeda melakukan kegiatan asistensi dan evaluasi.
Pelaksanaan kegiatan dari tanggal 3-7 April 2017. Pembukaan yang dihadiri serta dibuka Asisten 1 Drs.Amujib mewakili Bupati Polewali Mandar, serta turut hadir Asisten 3 Ir. Budi Utomo.
Kegiatan tersebut melibatkan SKPD yang terkait, Balitbangren dengan kepala bidang masing-masing, Sukirman, S.H., Kepala Badan Pendapatan, dan Hj. Sakinah, S.Sos, M.Si Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Menurut Kepala Bidang Ekonomi Balitbangren Polewali Mandar, Muhammad Jumadil TP, bahwa kegiatan di desa masih sangat dominan pembangunan fisik seperti pembangunan jalan. Padahal optimalisasi BUMDES (baca:Badan Usama Milik Desa) bisa digunakan untuk membangun desa.
“Ada yang sudah mengalokasikan untuk BUMDES tapi masih tergolong kecil, padahal alokasinya bisa sampai 200 juta yang bisa dikelola, bagi desa yang kaya akan potensi ini bisa dimaksimalkan”jelasnya kepada mandarnesia.com.
Lanjut disampaikan Jumadil bahwa jiwa kewirausahaan beberapa kepala desa masih sangat kurang.
“Sebenarnya hasil BUMDES itu bisa menjadi sumber pembangunan desa, namun sayang bebebrapa kepala desa jiwa kewirausahaannya masih sangat kurang, tidak sampai berpikir ke arah sana” tegasnya.
“Ingin rasanya menjadi konsultan wirausaha bagi mereka, atau sebaiknya desa mencoba merekrut konsultan handal untuk mengelola BUMDES secara profesional, misalnya bagi desa yang memiliki potensi desa di pertanian, misalnya jenis usaha pembibitan benih unggul, mengingat peluang dan permintaan pasar terus meningkat” tutup Jumadil.(**)