Reporter : Busriadi Bustamin
MALUNDA,mandarnesia.com-Lagi-lagi, proyek pembangunan Bendung Kayuangin di Dusun Kayuangin Desa Kayuangin, Kecamatan Malunda, Majene, Sulbar kembali disoal warga setempat.
Warga menilai, pembangunan darurat pascajebolnya Selasa (21/1/2020) lalu, bakal membahayakan penduduk setempat.
“Sangat merasa kecewa. Ada beberapa dampak yang akan terjadi. Bisa saja akan merenggut nayawa warga ketika terjadi jebolnya (kembali) Bendung Kayuangin. Kemudian tanaman-tanaman warga akan hampa ketika jebolnya pembangunan sementara ini,” kata M. Idris, Senin (16/3/2020).
Misalnya, ketika ada warga sedang beraktivitas di sungai lantas bendung jebol, maka sesuatu hal akan terjadi terhadap warga tersebut.
Baca:https://mandarnesia.com/2020/03/penyidik-jangan-lembek-tangani-kasus-bendung-kayuangin/
“Karena masyarakat Desa Kayuangin bersama Desa Lombong Timur itu, sebagian masyarakat yang melakukan aktivitas keseharian, bahkan siang malampun di sungai,” tutur Idris.
“Apalagi kalau terjadi hujan deras pasti jebol. Karena ketebalan batu gaja ini hanya beberapa meter saja. Sedangkan aliran air tidak bisa kita prediksi sejauh mana kecepatannya,” tambahnya.
Olehnya itu, ia berharap agar pemerintah segera meninjau ulang pembangunan darurat Bendung Kayuangin demi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Camat Malunda Salahuddin menuturkan, semasa pembangunan darurat, dirinya mendapat beberapa laporan. Setelah itu, pemerintah kecamatan bersama Polsek Malunda, Danramil, langsung melakukan peninjauan ke lokasi.
Simak video lengkapnya :
“Kami pada saat itu kurang setuju karena melihat model pembangunan sementara itu lebih membahayakan dibanding mercu kemarin yang jebol,” katanya.
Bersamaan dengan itu, lanjut Salahuddin, ada surat Desa Lombong Timur dan Dusun Kayuangin. Inti dari surat menolak pembangunan sementara. Setelah itu, pemerintah kecamatan mengundang Kadis PUPR Majene, pihak balai, dan pihak pelaksana.
“Kami pertanyakan ke pihak balai tentang pelaksanaan pembangunan bendung sementara tersebut. Pihak balai menyampaikan bahwa pembangunan (sementara) tidak ada anggarannya. Kami juga sampaikan menurut penyampaian masyarakat itu kegiatan akan lebih membahayakan dibanding mercu yang jebol kemarin.”
“Dan penjelasan pihak balai, itu tidak akan berakibat fatal karena ketika ada banjir itu air tidak akan tertahan sepenuhnya. Air itu akan masuk ke sela-sela batu. Sehingga kalaupun ada banjir, itu batu akan jatuh satu-satu. Tidak seperti kemarin langsung patah,” lanjut Salahuddin.
Sehingga menurut penyampaian dari balai, kata Camat Malunda, ke depan Bendung Kayuangin akan direhab total.
“Insya Allah akan direhab total, dibangun ulang, desainnya juga akan dirubah. Mudah-mudahan tahun 2021 bisa dikerja kembali.”
Ketfot : Pembangunan Darurat Bendung Kayuangin/Busriadi Bustamin