Pemanfaatan Teknologi, Cara Habsi Pantau Kondisi Masyarakat

Reporter: Sudirman Syarif

MAMUJU, mandarnesia.com — Dua bayi kembar menderita gizi buruk di Botteng, Kecamatan Simboro. Bupati Kabupaten Mamuju Habsi Wahid memerintahkan penanganan si kembar melalui Whatsaap grup.

Habsi yang masih berada di Makassar dalam agenda pertemuan dengan seluruh pemegang saham Bank Sulselbar saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya sengaja meneruskan gambar yang diperolehnya dari masyarakat kepada OPD teknis untuk memotivasi agar segera dilakukan langkah nyata.

“Sekarang zaman sudah berubah, kemajuan teknologi informasi semakin cepat, jadi kita harus manfaatkan kemajuan itu untuk dapat melihat kondisi masyarakat, tentu pula kita harus dapat memilah mana yang harus menunggu dan mana yang sifatnya darurat atau harus segera ditindaklanjuti,” kata Habsi, Kamis (5/9/2019).

Whatsaap grup tersebut diisi pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju. Postingan foto dua bayi kembar yang diuggah Bupati Mamuju berisi pesan singkat bernada perintah untuk segera memantau keberadaan bayi kembar tersebut.

Dengan nada tegas, Habsi juga meminta kepada semua OPD terkait, tidak hanya melakukan pemantauan, melainkan tindakan nyata.

Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju yang juga menerima pesan whatsaap, terjun ke lapangan melihat kondisi anak kembar yang belakangan diketahui bernama Fauzan dan Fauzin umur 3 bulan. Keduanya anak dari pasangan Ahmad dan Suryani.

Luputnya si kembar dari pantauan petugas kesehatan disebabkan kedua orang tuanya merupakan warga Papalang yang baru beberapa waktu pindah ke Dusun Ganno, Desa Botteng.

Hal itu pula keluarga tersebut belum memiliki BPJS karena tidak memiliki rujukan pindah domisili.

Kepala Dinas kesehatan dr. Firmon mengatakan untuk langkah awal Fauzan dan Fauzin akan segera mendapat perawatan dari dokter spesialis, selanjunya akan dilakukan pemantauan perkembangan oleh petugas kesehatan.

Beberapa OPD juga telah mengunjungi kediaman bayi malang tersebut, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga Tim Penggerak PKK. Sementara Dinas Sosial akan segera turun untuk melakukan pengecekan atas jaminan sosial keluarga sikembar.