Pekerjaan Tidak Tuntas, Akmal Sidak Aset Bermasalah

Reporter: Sudirman Syarif

MANDARNESIA, Mamuju — Aset Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat akan dibenahi. Pejabat Gubernur Sulbar Akmal Malik menggelar sidak menyasar aset Pemprov Sulbar yang terbengkalai.
Perpustakaan Pemprov Sulbar di Simboro tujuan sidak pertama yang dilakukan Akmal untuk melihat kondisi riil bangunan tersebut. Hasilnya, bangunan tersebut bermasalah dan Akmal langsung melakukan pemanggilan kepada Inspektorat ke lokasi Sidak.

Informasi yang diterima dari Inspektorat, kontraktor pekerja telah di-blacklist atas hasil pekerjaan yang tidak tuntas. Akmal meminta agar Inspektorat memastikan pihak kontraktor melakukan pengembalian dana atau menyelesaikan denda yang harus dibayarkan.

Proyek dengan pagu DAK Rp14 miliar tersebut sudah digunakan Rp10 miliar, atas gagalnya pekerjaan proyek pihak kontraktor dikenakan denda Rp1,2 miliar. Adapun sisa dana terdapat klaim Rp700 juta, sehingga sisa yang belum cair Rp3 Miliar. Sisa dana akan dipergunakan untuk melanjutkan proyek tersebut.

Akmal melihat pengelolaan aset yang tidak cermat menyebabkan keterlambatan pemanfaatan aset.

“Kita dirugikan. Ini akan menjadi sarana untuk masyarakat membangun minat baca, memberi hak masyarakat, mendapatkan ruang baca yang representatif,” kata Akmal, Kamis (30/6/2022).
Untuk lokasi pembangunan, Akmal melihat sudah sangat strategis, sebab berada di lingkungan yang tidak bising dan berlatar pemandangan hijau. Namun disayangkan tidak dapat digunakan secepatnya oleh masyarakat.

Dengan hasil pekerjaan itu juga, sambungnya, akan mengurangi kepercayaan dari pusat kepada daerah. Untuk itu ia bakal berkoordinasi dengan Perpustakaan Nasional.

Jelasnya kata Akmal, setiap pekerjaan yang sumber permasalahannya dari pihak kontraktor, agar dilakukan evaluasi, dalam hal ini blacklist kontraktor. “Kita mendidik tenaga konstruksi agar bisa bertanggung jawab, jangan hanya ingin mendapat untung, tetapi tidak bertanggung jawab,” tegas Akmal.

Sidak berlanjut ke rumah singgah Balabalakang. Rumah Singgah yang memiliki tiga kamar itu belum difungsikan, sementara pekerjaan sudah selesai sejak 2021, bahkan sudah diserahkan kepada Camat Balabalakang.

“Tolong segera dimanfaatkan,” ungkapnya.

Diketahui pembangunan rumah singgah Balabalakang itu dianggarkan menggunakan APBD sebesar Rp400 juta pada 2020, kemudian kembali diintervensi menggunakan APBD 2021 sebesar Rp11,25 juta. Dan Sidat terkahir Akmal, objek wisata Gentungan. (wm)