Opini: Muhammad Ilham
Seringkali terjadi bullying di sekitar lingkungan kita, baik yang pernah kita rasakan sendiri maupun yang kita dengar dari orang lain. Bullying lebih sering terjadi di lingkungan sekolah pada masa remaja. Cibiran seperti “hitam, gendut, bolong dan lain sebagainya” tidak bisa dipungkiri cibiran seperti itu kerap didengar meskipun sebagian orang menanggapinya sebagai hal yang biasa-biasa saja, namun di dalam hati kecil terkadang membuat sedikit bersedih dan bertanya “Mengapa semua ini? Apa yang salah dengan semua ini?”
Kejadian seperti ini cenderung terjadi di lingkungan sekolah mulai dari bangku SD, SMP dan SMA dengan memulai mengejek atau mengolok-olok dengan nama orang tua.Terdengar sepele namun bisa berujung ke pertengkaran atau hal yang tidak diinginkan antara pelaku dan korban. Kejadian seperti inilah yang disebut bullying atau perundungan.
Apakah bullying itu? Bullying merupakan kata populer dari perundungan adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain. Terjadi atau dianggap perundungan pada seseorang jika orang itu merasa tidak nyaman sakit hati atas perbuatan orang lain padanya melalui kontak fisik, melalui perkataan atau dengan cara lain, dengan jangka waktu sekali atau berkali-kali bahkan sering atau menjadi sebuah kebiasaan oleh seseorang atau lebih.
Bullying seringkali terjadi dalam bentuk perilaku berupa pemaksaan atau usaha menyakiti secara fisik maupun psikis terhadap seseorang atau kelompok yang lebih ‘lemah’ oleh seseorang atau sekelompok orang yang mempersepsikan dirinya lebih ‘kuat’. Perbuatan pemaksaan atau menyakiti ini seringkali terjadi di dalam sebuah kelompok misalnya kelompok siswa satu sekolah.
Contoh perilaku bullying adalah sebagai berikut: Kontak fisik langsung seperti memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, menampar, mencubit, mencakar, memeras dan merusak barang milik orang lain. Kontak verbal langsung seperti mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memanggil nama orang tua, sarkasme, merendahkan, mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip. Perilaku nonverbal langsung seperti melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan. Perilaku nonverbal tidak langsung seperti mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan. Cyber bullying ternyata memiliki sisi negatifnya dimana seseorang bisa menyakiti orang lain dengan media elektronik seperti mengirim rekaman video intimidasi dan menuliskan komentar jahat di media sosial tergolong ke dalam perundungan di dunia maya. Pelecehan seksual, merupakan tindakan pelecehan dikategorikan sebagai perilaku agresi fisik atau verbal.
Apakah dampak yang akan terjadi yang disebabkan oleh Bullying ini?
Dampak kasus bullying bagi korbannya adalah sebagai berikut : a. Gangguan mental, mulai dari sensitif, rasa marah yang meluap-luap, depresi, rendah diri, cemas, kualitas tidur menurun, keinginan menyakiti diri sendiri, hingga bunuh diri. b. Menggunakan obat-obatan terlarang. c. Tidak semangat berangkat ke sekolah. d. Prestasi belajar menurun. e. Menarik diri dari lingkungan sosial sehingga tidak bisa berinteraksi dengan orang lain. f. Menjadi perundung juga (bully-victim) atau melakukan balas dendam. g. Merasa tidak aman.
Nah, agar bullying tidak terjadi pada kita maka kita harus mengetahui bagaimana dan apa yang harus dilakukan jika kita mengalami bullying ini?
Beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah :
- Tetaplah bersikap tenang, misalnya dengan ambil nafas dalam-dalam selama 1 menit kemudian hembuskan keluar.
- Sembunyikan kemarahan atau kesedihanmu di depan perundung (pelaku/orang yang melakukan perundungan).
- Berdiri tegak, angkat kepalamu, pandang pelaku dengan tegas, hadapi pelaku dengan tenang atau tinggalkan perundung.
- Tanyakan permasalahan atau tolak permintaan pelaku dengan sopan. Segera menyingkir bila kamu dalam bahaya.
- Cari bantuan untuk menghentikan perilaku perundungan yang kamu alami.
- Blok akun media sosial pembully bila kamu mengalami perundungan siber dan.
- Simpan perilaku perundungan yang kamu terima sebagai barang bukti.
- Ceritakan atau laporkan perilaku perundungan yang kamu terima.
- Hindari bersikap mendendam dan membalas perilaku perundungan yang kamu terima.
Jadi, bagi orang tua hal-hal di atas bisa menjadi tambahan pengetahuan agar disampaikan pada anak-anaknya. Dan kamu yang masih sekolah juga wajib pahami hal-hal di atas agar jangan sampai kamu jadi korban bullying, atau kamu yang malah jadi pelaku bullying.