Mandarnesia.com – Ombudsman Perwakilan Sulbar memastikan proses rekrutmen Polri tahun 2018 yang dilaksanakan Polda Sulbar sudah sesuai tahapan. Proses seleksi dinilai dilakukan secara terbuka oleh panitia seleksi.
“Setiap tahapan kami ikuti. Kami terlibat didalamnya, itu dilakukan secara transparan termasuk penilaiannya,” kata Kepala Ombudsman Sulbar Lukman Umar, usai penetapan akhir Bintara Polri di aula kantor Gubernur Sulbar, Jumat (3/8/2018).
Ia bahkan mengganggap bahwa proses penetapan secara terbuka akan menimbulkan efek yang positif bagi kemajuan Polri. Termasuk keterbukaan dalam memberikan penilaian hingga dilaksanakan secara akurat dengan sistem gugur.
“Termasuk di setiap tahapan, di dalamnya ada yang tidak lolos. Kita kasih kesempatan mereka untuk mengetahui di mana ketidaklulusannya,” jelasnya.
Untuk tingkat transparansinya Lukman dapat memberikan penilaian hingga 90 persen, yang menggambarkan suksesnya penerimaan. Sehingga pelibatan dari pengawas eksternal dapat terus diperkuat.
“Untuk ke depan sosialisasi harus gencar dan pelibatan eksternal itu lebih bisa dilakukan. Meskipun kendalanya ada di anggaran. Tapi itulah hakekatnya karna kita (pengawas eksternal) termasuk LSM yang kredibilitas dan pertanggungjawabnya bagus, kenapa tidak?” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolda Sulbar Brigjen Pol. Baharuddin Jafar mengatakan kelulusan yang telah dihasilkan adalah bagian dari proses penerimaan yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Proses penetapan kelulusan menghasilkan 161 calon Polisi laki-laki dan 15 Polwan yang siap mengikuti pendidikan menjadi Bintara Polri tahun 2018.
Reporter: Ayub Kalapadang