Gaza, NPC – Nusantara Palestina Center (NPC) berikhtiar memberikan sebuah dobrakan kepada masyarakat Gaza yang tidak memiliki penghasilan dan tinggal dengan rumah yang tidak layak huni, dengan melakukan bedah rumah atau renovasi.
Dalam pantauan dan arahan langsung Ketua Dewan Pembina NPC Abdillah Onim, rumah seorang warga Gaza direnovasi menjadi layak huni.
Seorang warga Gaza bernama Ayman Abdel Karim Ibrahim Junaid, seakan tak bisa mengungkapkan rasa bahagianya, setelah gubuk yang ia tempati dan tak layak huni, direnovasi oleh NPC menjadi rumah layak huni.
Selain miskin, Ayman adalah seorang penyandang disabilitas yang akhirnya menganggur karena sakit yang ia derita. Bertahun-tahun yang lalu, ia mengalami kecelakaan yang menyebabkan kelumpuhan pada beberapa bagian tubuhnya. Kondisi ini membuatnya tidak dapat melanjutkan pekerjaannya yang menjadi sumber nafkah bagi keluarganya.
Bersama keluarganya, Ayman tinggal di lingkungan Sayeda Khadijah di Jabalia, utara Gaza, sebuah kawasan yang sangat miskin, berantakan dan sempit, di mana angka pengangguran dan kemiskinan di wilayah tersebut sangat tinggi.
Program renovasi rumah menjadi layak huni digulirkan oleh NPC. Renovasi rumah Ayman ini adalah renovasi rumah ke-III.
Terpancar kebahagian anak-anak dan istri Ayman, rasa syukur dan terima kasih seakan tidak percaya kini mereka tinggal di rumah layak huni.
Sebelumnya mereka tinggal sebuah gubuk tua beratap seng lusuh. Di mana ketika hujan di malam hari maka anak-anak kehujanan, benar-benar tidak aman bagi anak-anak.
Ayman mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada masyarakat Indonesia, khususnya para donatur NPC, atas kebaikan, bantuan dan donasi yang telah diberikan.
“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada rakyat Indonesia khususnya donatur Nusantara Palestina Center (NPC), atas kebaikan kalian kini kami dapat hidup nyaman di rumah yang kalian bangun,” ucap Ayman.
Dengan program renovasi rumah menjadi hunian layak dan nyaman ini, semoga semakin banyak rumah warga Gaza yang dapat direnovasi, terutama pasca pecah perang pada Mei 2021 lalu, kini banyak rumah warga Gaza yang masih porak porang.