Bang Onim-Syeikh Muhammad Jaber: Inspirasi Hafiz Quran dari Palestina

Jakarta, NPC – Nusantara Palestina Center (NPC) bersama dengan Yayasan Indonesia Damai Mengaji, Yayasan Syeikh Ali Jaber dan PP PRIMA DMI serta media partner Tawaf Tv, menggelar Dialog Kebangsaan dengan tema “Inspirasi Hafiz Quran dari Palestina,” Rabu (22/9/2021) sore.

Sebagai pembicara utama, Ketua Yayasan Indonesia Damai Mengaji, Komjen Pol (P). Dr(HC). Drs. H. Syafruddin, M.Si., mengatakan dirinya sangat mengapresiasi keberadaan Ketua Dewan Pembina NPC Abdillah Onim atau Bang Onim yang saat ini berada di Jalur Gaza untuk menjalankan misi kemanusiaan, sosial dan pendidikan. Ia juga mengapresiasi Dai Nasional Syeikh Muhammad Jaber atas dedikasinya dalam melahirkan santri-santri penghafal Al-Qur’an di Indonesia.

“Saya berterima kasih pada Bang Onim yang menceritakan kondisi adik-adik di Palestina yang dalam kondisi susah namun menghasilkan penghafal Al-Qur’an di setiap pintu-pintu rumah. Terima kasih pula kepada Syeikh Muhammad Jaber yang menghasilkan penghafal-penghafal Al-Qur’an di Indonesia,” katanya.

NPC dibawah arahan Abdillah Onim menyelenggarakan proyek sekolah Al-Qur’an yang diwujudkan dalam halakah-halakah Al-Qur’an di Jalur Gaza. Halakah ini bertujuan untuk mendukung terciptanya anak-anak penghafal Al-Qur’an, unggul dalam studi akademis, sehingga masuk ke perguruan tinggi fakultas kedokteran, teknik dan farmasi di Palestina. Demikian juga dengan Syeikh Muhammad Jaber dan lembaganya, yang telah berpartisipasi dalam terwujudnya proyek hafiz Indonesia, di mana ribuan santri telah menyelesaikan hafalan mereka.

Syafruddin mengungkapkan, cerita Bang Onim dari Palestian tentang anak-anak yang hafiz Al-Quran dapat menjadi inspirasi dan mengkonsolidasikan budaya menghafal Al-Qur’an di lingkungan masyarakat pada umumnya. Dirinya menambahkan, bahwa 60% masyarakat Indonesia mengalami buta huruf Al-Qur’an.

“Suatu inspirasi besar dari Palestina. Kita bisa mendapat inspirasi dari penghafal Al-Qur’an di sana. Hampir setiap anak di Palestina menghafal Al-Qur’an,” ungkapnya.

Sementara itu, Bang Onim dari Jalur Gaza menyampaikan meski kondisi Palestina dalam penjajahan, blokade bahkan peperangan, anak-anak di sana tidak merasakan takut. Hal itu disebabkan karena mereka hidup bersama Al-Qur’an.

“Tidak cukup dengan keberanian, tapi harus dengan berinteraksi dengan Al-Qur’an,” jelas Bang Onim memulai pembicaraannya.

Bang onim berbagi cerita dan metode menghafal Al-Qur’an anak-anak di Palestina, dari mulai menghadirkan syeikh atau guru, tidak adanya paksaan dan menyampaikan faedah menghafal Al-Qur’an hingga besarnya peran orang tua.

Dai Nasional Syeikh Muhammad Jaber mengatakan bahwa sejatinya setiap manusia butuh Al-Qur’an, bukan sebaliknya. Ia menilai, para peserta dialog kebangsaan dan masyarakat pada umumnya harus belajar banyak dari anak-anak dan warga Palestina. Meski dalam kondisi yang sulit, mereka tetap bersama Al-Quran dalam membaca, menghafal, mempelajari, mengamalkan dan menyerukan kepadanya.

“Jujur kita malu, orang Palestina yang dalam kondisi sulit, mereka bisa hafal Al-Qur’an. Warga Palestina tidak bersandar kepada siapa pun, tapi sandaran yang paling utama bagi mereka adalah Al-Qur’an. Allah membersamai mereka yang membersamai Al-Qur’an,” tandasnya.

Dialog ini diselenggarakan via online menggunakan aplikasi Zoom Meeting.

Dalam dialog kebangsaan tersebut, para peserta juga diperlihatkan tayangan video kegiatan menghafal Al-Quran di Jalur Gaza Palestina.

Info program bantuan kemanusiaan, kantor pusat NPC Jakarta.

? 0811 99 444 96 | call center npc
? 0822 9994 5959 | Ota Yatim
? 0811 1380 4066 | Qurban Kasih Palestina
✅ our activity | www.npc.or.id
✅ donated here for Palestine | https://donasi.npc.or.id