Oleh: Fiqram Iqra Pradana (CEO Manabrain Institute)
Indonesia memperingati Hari Keluarga Nasional, pada 29 Juni lalu, sebuah momen penting untuk merayakan dan memperkuat peran keluarga dalam pembangunan bangsa. Belum terlalu jauh terlewati dan masih dalam momentumnya untuk diperingati.
Menurut saya, kita perlu mengangkat pentingnya neuroparenting, sebuah pendekatan pengasuhan yang berbasis ilmu saraf, untuk memastikan perkembangan optimal anak-anak kita. Salah satu fokus utama dari neuroparenting adalah 1000 hari pertama kehidupan, periode kritis yang mencakup masa kehamilan hingga usia dua tahun, serta bagaimana kegiatan makan bersama dan memasak bersama dapat menjadi alat yang efektif untuk mendukung perkembangan anak dan memperkuat ikatan keluarga.
Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan
Periode 1000 hari pertama kehidupan adalah masa emas bagi perkembangan otak dan tubuh anak. Selama periode ini, otak anak berkembang dengan pesat, membentuk jutaan koneksi saraf yang akan menentukan kemampuan kognitif, emosional, dan sosial mereka di masa depan.
Penelitian menunjukkan bahwa nutrisi yang baik, stimulasi yang tepat, dan lingkungan yang penuh kasih sayang dapat meningkatkan perkembangan otak anak secara signifikan.
Nutrisi merupakan aspek kunci selama periode ini. Nutrisi yang tepat selama kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan anak dapat mencegah stunting, meningkatkan kemampuan belajar, dan mengurangi risiko penyakit kronis di kemudian hari.
ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan pemberian makanan pendamping yang tepat setelahnya sangat dianjurkan untuk memastikan anak mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan.
Selain nutrisi, stimulasi dini juga sangat penting. Interaksi yang sering dan bermakna antara orang tua dan anak, seperti bermain, berbicara, dan bernyanyi, dapat merangsang perkembangan otak dan membangun keterampilan bahasa serta sosial.
Lingkungan yang penuh kasih sayang dan responsif akan membuat anak merasa aman dan dihargai, yang pada gilirannya meningkatkan kesehatan mental dan emosional mereka.
Makan Bersama: Membangun Ikatan Keluarga
Salah satu cara untuk menerapkan neuroparenting adalah melalui kegiatan makan bersama. Makan bersama keluarga bukan hanya soal makan, tetapi juga momen penting untuk memperkuat ikatan keluarga, mengajarkan nilai-nilai, dan membangun kebiasaan makan yang sehat.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang sering makan bersama keluarga cenderung memiliki pola makan yang lebih sehat, seperti mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur, serta menghindari makanan cepat saji dan minuman manis.
Selain manfaat nutrisi, makan bersama juga memberikan kesempatan bagi orang tua untuk berinteraksi dengan anak-anak mereka, mendengarkan cerita mereka, dan memberikan dukungan emosional.
Percakapan selama makan dapat meningkatkan keterampilan bahasa dan komunikasi anak, serta memperkuat hubungan emosional antara anggota keluarga. Dengan mengutamakan waktu makan bersama, orang tua dapat memberikan contoh positif dalam hal kebiasaan makan dan komunikasi yang baik.
Masak Bersama: Meningkatkan Keterampilan Hidup dan Ikatan Emosional
Memasak bersama keluarga adalah kegiatan lain yang dapat memperkuat ikatan keluarga dan memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak. Melibatkan anak dalam proses memasak dapat mengajarkan mereka keterampilan hidup yang penting, seperti merencanakan makanan, mengukur bahan, dan memasak dengan aman.
Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan rasa percaya diri anak karena mereka merasa berkontribusi pada kegiatan keluarga.
Memasak bersama juga memberikan kesempatan untuk mengajarkan anak tentang nutrisi dan pentingnya memilih makanan sehat. Orang tua dapat memperkenalkan berbagai jenis makanan dan menjelaskan manfaatnya, sehingga anak lebih cenderung untuk mencoba makanan baru dan mengembangkan kebiasaan makan yang sehat sejak dini.
Selain itu, waktu yang dihabiskan bersama di dapur dapat menjadi momen berharga untuk berbicara, bercanda, dan mempererat ikatan emosional antara orang tua dan anak.
Memperingati Hari Keluarga Nasional dengan Neuroparenting
Memperingati Hari Keluarga Nasional adalah momen yang tepat untuk menegaskan pentingnya peran keluarga dalam perkembangan anak melalui pendekatan neuroparenting. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip neuroparenting, keluarga dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan optimal anak sejak dini.
Dalam praktik sehari-hari, orang tua dapat menerapkan neuroparenting dengan memberikan nutrisi yang baik, stimulasi dini, serta menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan responsif.
Kegiatan seperti makan bersama dan memasak bersama dapat menjadi sarana efektif untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan tersebut, keluarga tidak hanya memperkuat ikatan mereka tetapi juga mendukung perkembangan fisik, kognitif, dan emosional anak secara menyeluruh.
Dengan demikian, memperingati Hari Keluarga Nasional ala neuroparenting dan fokus pada 1000 hari pertama kehidupan adalah langkah penting untuk memastikan generasi mendatang tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia.
Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat bahwa investasi terbaik yang bisa kita berikan kepada anak-anak adalah perhatian, kasih sayang, dan dukungan yang penuh. []