Namaku Sukriani

Cerpen oleh: Sukriani, Mahasiswa Unasman

Tepat hari rabu, 28 0ktober 2020—dini hari. Pappang, nama kelurahan yang ada dikecamatan campalagian,’’yaaaa’’itulah tempat aku dilahirkan dan dibesarkan. Pukul 04.48 WIB, kumulai mengambil sebuah pena juga buku dan bercerita tentang diriku. Ini pertama kalinya dalam hidupku mengarang sebuah cerita pendek. Sambil tersenyum, marah, kecewa, pokoknya campur aduklah perasaanku saat mengarang cerpen pertamaku ini

Namaku SUKRIANI orang-orang tertentu memanggilku dengan sebutan “Balle’ (hehehe), ada juga yang memanggilku dengan Sukria ada pula dengan Ani, Seketika aku bertanya kepada surga-ku beliau tak lain adalah Mama-ku, pertanyaanku seperti ini “Mama Kenapa nama aku tidak semenarik—sebagus nama pada umumnya yang sangat simple dengan satu kata saja, Beliau menjawab “Sudah tradisi di keluarganya A’bamu leluhur dulu Nenek puang daengmu setiap cucu cicitnya lahir akan di bawah di Tosalama, Boyang To Salama’, rumah dari K.H. Muhammad Tahir, Imam lapeo (walli pitue) cucu anangguru pada waktu itu memberi mu nama Sukriani yang artinya terimah kasih dan selalu bersyukur” ungkap mama. Inilah singkat cerita dari arti nama aku dan yang memberikan nama kepadaku

Dimulai dari keraguan,dilema,dan bimbang dipikiranku saat ini berapa banyak yang akan membaca cerpenku ini,Mungkinkah yang membaca cerpenku ini akan mengejekku atau bahkan menertawai diriku ini,Aaahhh sudahlah intinya aku ingin menulis kisahku.

Bisa dibilang diriku ini tak seberuntung orang-orang pada umumnya. Dimulai dari Materi, karir, bahkan percintaan. SMP kelas 3 umurku pada saat itu 14 tahun kategori ABG Yaaaa hehehheh ( anak baru gede) pada umumnya umur 14 tahun pada saat itu aktif-aktifnya seorang siswa-siswi belajar untuk memperbekal diri menuju ujian nasional ke jenjang menuju seragam putih abu-abu tapi tidak denganku justru diumur 14 tahun itu kumengenal seorang pria kuberi nama pengganti waiz nama adik laki-laki aku, karna kebetulan adik aku waiz ini sedang berada didepanku main game.

Aku kelas 3 SMP sedangkan waiz kelas 1 SMA, bisa dibilang kami bertetangga karna tiap kali kesekolah kulewati depan rumah neneknya,’’yaaaa’waiz tinggal bersama 3 saudaranya karna kedua orang tuanya pada saat itu pergi merantau

14 desember dihari ulang tahun aku,seperti hari-hari biasanya ,aku jalan kaki kesekolah melewati rumah nenek Waiz, Waiz pun menunggu dan memberikan sebuah coklat Waiz pun berkata,jika kamu telah tamat SMP dan ingin melanjutkan SMA mungkin kamu tidak akan melihatku lagi di SMA sebagai kakak kelasmu, ini coklatmu selamat ulang tahun kata waiz, kuambil coklat itu ditangannya kumasukkan dalam tas ranselku lalu akupun berjalan menuju sekolah, setibanya di dalam kelas teman sebangku aku malah pinjam pulpen kuizinkan untuk mengambilnya dalam tas, eh malah coklat pemberian waiz dimakan.

Bulan ke bulan-pun berganti aku tamat smp dan melanjutkan ke SMA ,aku pun mencari Waiz ku cek satu per satu ruangan kelas 2 waktu itu dan benar temannya pun berkata Waiz sudah pindah sekolah, orang tuanya sudah pulang dari rantau dan memulai usaha di ibu kota—Mamuju, dan membeli sebuah rumah, akupun menjalani hari-hariku seperti pada umumnya sebagai siswi SMA yang lain. Baru beberapa bulan sebagai siswi SMA ,Waiz pun datang menghampiriku di SMA. Waiz memberikan sebuah handphone nokia 3100 (heheh) handphone trend di masanya .Waiz pun berkata hubungan kita teta masih lanjut dan dihari itul pula Waiz balik ke Mamuju.

Singkat cerita Waiz pun tamat SMA ,Waiz melanjutkan perguruan tinggi dikota Makassar tepatnya di Universitas Negri Makassar ( UNM) dan pada saat itu aku SMA kelas 2, satu tahun pun berlalu, aku pun tamat SMA dan ingin mengikuti jejak Waiz untuk ke kota Makassar melanjutkan kuliah, ingin kuberi kejutan setibanya aku tiba di kota Makassar tapi aku gagal tidak diterima, di universitas tersebut ,dipikiranku saat itu ah sudahlah tunggu tahun depan, akan ku coba lagi.

Di polewali mandar ada universitas, tapi aku ingin merasakan hidup di kota, sedikit penasaran karena Waiz sering bercerita Via telpon “Di kota itu seperti ini seperti itu pokoknya enak dan serba modern, masa seumur hidup kamu tinggalnya di Campalagian terus” ucapnya,sedangkan teman-temanku pun berucap dengan hal yang sama.

Tahun berikutnya pun telah tiba, kucoba mendaftar kembali, tapi lagi-lagi gagal, komunikasi kami pun jarang sekali dan waktu membuktikan perubahannya sedangkan aku tetap menunggu telpon darinya. Dengar kabar bahwa Waiz berhenti kuliah setelah dua tahun sebagai mahasiswa sedangkan aku sebagai pengangguran yang menyusahkan orang tua sampai saat inipun masih menyusahkan beliau, Waiz berhenti kuliah dia melanjutkan pendidikan pelayaran, Waiz pun kini sangat berhasil dan sukses bahkan bahasa inggris pun sudah bahasa sehari-harinya,karna waiz berlayar keliling Eropa dan sudah menghasilkan pundi uang dari pekerjaannya tersebut.

Tiba-tiba waiz mengabariku setelah 3 tahun benar-benar tidak ada komunikasi,Waiz bertanya tentang kabarku dan melarangku untuk kenal sosok cowok lain, egoiskan diaa. Sedangkan akun facebook miliknya sering posting foto berdua dengan pacarnya bahkan  tidak dengan satu wanita yang Waiz kenal setelah aku banyak malahan ,sedangkan aku tetap sendiri,luka penghianatan yang  Waiz berikan dulu telah aku lupakan, tiba-tiba Waiz pulang kampung dan menemuiku dan berjanji untuk tetap setia dan tetap menunggu dirinya, malah hal yang tidak kuduga sekalipun terjadi kulihat didepan mataku sendiri betapa penghianatan itu terjadi dengan sosok seseorang yang aku kenal disaat itulah kata ikhlas terucap untuk benar-benar menikhlaskan sejujurnya rasaku terhadap waiz memang sudah hilang malah hampa terasa

Inilah kisahku yang sebenarnya dimulai. ulanjutkan untuk tetap kuliah setelah seangkatan ku pada umunya telah menjalani KKN universitas al asyariah mandar (Unasman) menjadi pilihanku rasa malu,minder selalu ada dalam benakku tetapi sport dari keluarga aku,  sahabat aku yang membuat aku meyakingkan diri untuk melangkah walau sebenarnya impian aku cukup sederhana menjadi ibu rumah tangga saja tetapi tanpa ilmu bagiku tidak cukup,

Berucap basmalah sebagai permulaan, akupun daftar di unasman diantar oleh sahabat dari SD sampai sekarang yang bernama Fadilatul Mukkaramah, semuanya berjalan lancar, kuambillah jurusan FKIP prodi pendidikan bahasa Indonesia, kutemui orang-orang baru tetapi yang paling berkesan disaat pertemuanku dengan seorang kakanda  dalam suatu acara

Di sini aku tidak ingin menyebutkan namanya cukup dengan kakanda saja, empat hari bersamanya dan terlibat  dalam sebuah  acara yang mengharuskan untuk berada stand by tetap di lokasi tersebut jadi selama empat hari bersamanya kakanda tersebut memberikan kesan yang berbeda dan benar saja ku tak pernah jatuh cinta sedalam ini, mungkin kakanda tersebut  tahu aku ada rasa tetapi kucoba menahan diri dan tidak mengabarinya hanya memantau dan mencari tahu tentang dirinya, di beranda facebooknya bahkan untuk chat pribadi pun aku tak sanggup,setelah pertunjukkan itu selesai.

Aku lebih memilih untuk memperbaiki diri dari kekosongan hatiku selama tiga tahun ini, entah dari mana timbulnya rasa ini,perasaan ku kepadanya hanya 4 hari saja. bersamanya setelah itu tidak ada lagi pertemuan selama 1 tahun ini,yang kutahu hanyalah kutemukan cinta dewasa dari sosok dalam dirinya dan benar aku menaruh rasa padanya. Untukmu terimakasih kamu hebat, sangat- sangat hebat juga luar biasa. Membuka pintu hatiku lagi dan menimbulkan rasa rindu, ku tak menemukan perasaan ini di dalam hatiku sebelumnya selain dirimu, aku lebih memilih menepi dan menjauh biarlah perasaanku sendiri yang menanggungnya, aku lebih memilih untuk memendamnya dan aku lebih memilih mendewasakan diri lagi dan belajar banyak hal.