Netizen: Hakiki
MANDARNESIA.COM, Bonra — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Unasman Membangun Desa melaksanakan Seminar Program Kerja di Aula Kantor Desa Bonra Kecamatan Mapilli, Kamis, 18/8/2022.
Seminar program kerja desa ini dihadiri oleh aparat desa beserta tokoh masyarakat, termasuk kepala desa dan Kepala Dusun beserta jajarannya. Hadir pula perwakilan tenaga pendidik serta ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Seminar program kerja desa yang mengusung tema “Mewujudkan Resilensi Sosial untuk Desa Maju dan Mandiri” sebagai wujud untuk mempertahankan keutuhan atau integrasi sosial masyarakat Desa Bonra.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Unasman Membangun Desa (PUMD) bekerjasama dengan Karang Taruna Siorongngi Desa Bonra melakukan sebuah kolaborasi dalam penerapan program kerja yang telah disepakati.
Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77, program kerja yang diusulkan oleh mahasiswa KKN adalah Peringatan HUT RI ke-77 dengan berbagai lomba.
Seminar ini juga melahirkan program kerja pembuatan profil desa, pembuatan peta Dusun Bonra serta pembuatan penanda jalan dan batas-batas dusun.
“Program ini sangat bagus untuk desa. Program skala prioritas dalam membangun desa adalah kewajiban yang harus direalisasikan, juga sangat penting untuk dibuatkan melihat desa yang ada di Kecamatan Mapilli hanya Desa Beroangin yang memiliki peta dusun, sehingga kami aparat desa mengapresiasi inisiatif program kerja yang diusung terhadap pembuatan Peta Dusun Bonra,” sebut H. Alimuddin, Kepala Desa Bonra dalam memberi dukungan dan saran kepada mahasiswa yang ber-KKN.
Hal ini Sejalan dengan tujuan KKN PUMD dengan tujuan agar mahasiswa mendapat pelajaran berharga dalam mengasah keterampilan, wawasan dan daya nalarnya, terutama di dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN PUMD Desa Bonra Dr. Ir. Mardjani Aliyah M.P., juga menegaskan dalam sambutannya bahwa program kerja yang diusulkan adik-adik mahasiswa diharapkan dapat menjalin kerjasama yang baik dan bersinergi dengan warga masyarakat, khususnya para aparat desa, tokoh masyarakat, karang taruna dan ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di desa Bonra.
“Apalagi menyangkut persoalan industri pertanian dan pemanfaatan lahan pekarangan sebagai pasar pangan lestari untuk mengantisipasi rawan gizi dan ketahanan pangan yang berkelanjutan yang ramah lingkungan,” sebut Mardjani Aliyah.