Citizen : Muh. Didin Fakhruddin (Mahasiswa Jurusan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar)
MAJENE, mandarnesia.com-Peringati World Clean Up Day atau hari bersih dunia, beberapa pemuda yang terdaftar di Core Team Word Clean Day Kabupate Majene adakan aksi bersih-bersih di Assamalewuang sebagai kegiatan awal menuju hari H.
Sampah plastik dan puntung rokok yang terkumpul kemudian akan didaur ulang menjadi barang lain yang bermanfaat seperti ecobrick.
Di Kabupaten Majene , jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat setiap harinya mencapai ratusan. Di wilayah perkotaan saja, sampah yang bisa diangkut ke tempat pembuangan akhir, setiap harinya rata-rata empat hingga lima mobil.
Belum lagi di daerah pinggiran atau pedesaan, yang sebagian diantaranya bisa ditangani sendiri oleh masyarakat, karena masih tersedianya lahan untuk menimbun.
Sampah adalah masalah pelik dan kompleks yang dihadapi seluruh kota di dunia ini. Perlu penanganan serius untuk mengurangi persoalan sampah. Keterlibatan dari semua pihak, mulai dari pemerintah, pemerhati lingkungan, dan semua lapisan masyarakat, perlu mengambil peran, dan komitmen untuk menanggulangi persoalan ini.
Salah satu solusinya adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan terus mengkampayekan akan bahayanya plastik.
Melalui Gerakan Aksi Bersih yang diinisiasi oleh Core Team World Cleanup Day Kabupaten Majene bersama beberapa komunitas, diharapkan menjadi stimulan awal buat masyarakat dan generasi millenial Kabupaten Majene. Supaya lebih peduli terhadap masalah sampah. Serta memberi edukasi tentang pengolahan limbah sampah seperti Ecobrick dan Recycle lainnya.
“Gerakan aksi ini juga sebagai campaign pelaksanaan World Cleanup Day yang akan dilaksanakan serentak di 158 negera, termasuk Indonesia. Kabupaten Majene juga turut andil dalam aksi bersih-bersih terbesar yang akan dilaksanakan pada 21 September 2019 mendatang,” ungkap Qadri sebagai Leader Kabupaten Majene.
“Pengelolaan sampah dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif sehingga sesudah digunakan menjadi sampah yang kemudian dikembalikan secara aman ke media lingkungan. Konsep ini biasa disebut dengan 3 R yaitu Reduce (Pengurangan), Reuse (Penggunaan kembali), Recycle (Pendaurulangan),” imbuh Nurlailah Ridha salah satu anggtota Core Team WCD Kabupaten Majene.
“Untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat tentunya dibutuhkan kerja sama semua pihak. Selain terus meningkatkan sarana dan prasarana kebersihan, kita juga terus berupaya memberdayakan masyarakat melalui komunitas-komunitas peduli lingkungan yang ada di tiap wilayah, dan terus memaksimalkan bank-bank sampah serta pengelolaannya,” tambahnya.