Mengaku Anggotanya Diserang, Polisi Belum Memperlihatkan Bukti Video Pengeroyokan

Reporter: Sudirman Syarif

MAMUJU,, mandarnesia.com — Kapolres Polewali Mandar AKBP Muhammad Rivai meminta maaf atas insiden yang terjadi antara oknum Brimob dan masyarakat di tempat Wisata Salu Paja’an, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Senin (20/1) kemarin.

“Saya juga tidak mau lihat siapa salah, anggota atau masyarakat. Kita aparat kan harus melayani masyarakat, harus mengayomi, kita sebenarnya pembantu masyarakat, namanya abdi masyarakat. Untuk itu saya meminta maaf kepada masyarakat di sana atas insiden ini,” katanya kepada mandarnesia.com, Selasa (21/1/2020).

Baca:https://mandarnesia.com/2020/01/oknum-brimob-diduga-aniaya-warga-dan-lepaskan-tembakan-berkali-kali/

Anggota Brimob dan masyarakat telah bertemu di Polres Polman. Juga telah dimintai keterangan, Senin malam. Menurut Kapores Polman, dua-duanya menyadari bahwa ada kesalah pahaman, mis komunikasi dan terjadi kesepakatan untuk berdamai.

Kesaksian oknum brimob yang disampaikan Kapolres Polman berbeda dengan apa yang disampaikan warga. Warga menyebut masyarakat yang dikeroyok aparat, sementara Kapolres Polman menyampaikan berdasarkan hasil visum, ada empat anggota brimob yang dianiaya.

“Sebenarnya bukan berbeda. Mungkin awalnya kali pada saat retribusi di situ. Awalnya kalau saya lihat videonya kan banyak beredar video itu, dia dikeroyok ada satu orang itu, ada videonya. Teman-teman media banyak kok yang punya itu (Video). Polisi yang dikeroyok,” katanya.

Sementara saat mandarnesia.com meminta video tersebut, Kapolres Polman menyebut hanya dapat cuplikan foto video yang ditangkap layar. “Pengakuan anggota dia dikeroyok di situ. Dan memang hasil visum pipinya bengkak, kepalanya bengkak, kakinya berdarah, tulang kering terkupas kulitnya.”

“Kalau korban masyarakat yang berdarah kepalanya, itu bapak menurut informasi mau melerai karena kondisinya si anggota mau dikeroyok, dia tidak tahu kalau mau dilerai, makanya kena batu,” ungkapnya.

Hingga berita ini diturunkan, mandarnesia.com masih mencari video yang dimaksud Kapolres Polman yang disebutnya memperlihatkan tayangan anggotanya dikeroyok masyarakat.

Ia menyebut proses terhadap anggotanya tetap akan dilakukan sekalipun keduanya telah berdamai berdasarkan arahan dari Kapolda Sulbar.