MAMUJU-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy membantah isu yang beredar bahwa dirinya akan menghapus mata pelajaran agama akibat pemberlakuan delapan jam di hari sekolah.
Dikutip dari laman kemdikbud.go.id, Muhadjir menegaskan, mata pelajaran agama akan tetap ada, bahkan bisa menjadi semakin kuat jika ada kerja sama antara sekolah dengan madrasah diniyah. Nilai kegiatan keagamaan yang diikuti siswa di madrasah diniyah bisa dipakai untuk melengkapi pendidikan agama di sekolah.
“Jadi bukan menghapus pelajaran agama. Justru bisa dipakai untuk jadi penguat (pelajaran agama). Jadi tidak ada pengulangan (antara yang diajarkan dalam pelajaran agama di sekolah dengan yang diajarkan di madrasah diniyah),” tegas Mendikbud dalam acara Sosialisasi Peraturan/Kebijakan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah, di Jakarta, Selasa malam (13/6/2017).
Namun pernyataan tersebut mendapat tanggapan dari pengguna media sosial, yaitu Facebook. Salah satunya Iskandar Zulkarnaen.
“Pertanyaannya: Bagaimana pemerintah mengantisipasi biaya-biaya yang timbul dari kerjasama antara sekolah dengan luar sekolah,” tulis Iskandar dalam statusnya beberapa saat yang lalu, Rabu (14/6/2017) malam.
#BusriadiBustamin