Menurutnya pembangunan sebuah bendung di Wilayah Kecamatan Malunda, tak lain untuk keperluan para petani.
“Nah sekarang setelah ada bencana seperti ini, kita berharap tidak ada yang terdampak. Paling yang terdampak pengairan ke persawahan menjadi berkurang ketika ini jadi rusak,” ucapnya.
Ditanya, apakah akan melakukan pemanggilan kepada pihak balai atau pihak terkait pasca jebolnya Bendung Kayuangin, “Ini kewenangannya pihak balai. Kami sudah lakukan koordinasi ke pihak balai, dan beliau sudah mendata. Dan pemerintah Kabupaten Majene mengharapkan kerja sama untuk segera memperbaiki bendung tersebut,” imbuh Lukman.
Agus Satker PPK Irigasi Rawa I Wilayah Sulawesi enggan berkomentar terlalu jauh persoalan spesifikasi jebolnya proyek Bendung Kayuangin.
“Selaku pihak balai tetap melaksanakan pada spes yang ada. Ini memang faktor bencana ya akhirnya seperti ini (jebol). Karena menurut laporan, di hulu terjadi deras hujan. Nantinya akan ada pendataan,” katanya.
Sementara itu, pihak warga setempat belum mengetahui secara pasti penyebab bendung roboh. Karena saat bendung jebol, kejadiannya malam hari. Bahkan menurut sebagian warga terjadi letupan cukup keras. Padahal tak ada hujan deras yang mengguyur wilayah Kayuangin dan sekitarnya.
“Tapi memang masyarakat di sini menilai bahwa roboh karena memang proses pembuatannya atau materialnya kurang berkualitas, mudah patah seperti itu. Memang hujan tapi hanya rintik-rintik. Andaikan banjir, mungkin kami pastikan penyebab banjir sehingga patah,” tutur Hasbi.
Hasbi berharap, ada perbaikan bendung sesegera mungkin. Pasalnya, sebagian petani saat ini mulai bercocok tanam.
“Karena ini sudah tidak berfungsi saluran irigasi dari Bendung ke persawahan warga,” tutur Hasbi.
Perbedaan Data Areal Persawahan
Mantari Tani Kecamatan Malunda Amin Rahmat menjelaskan, secara keseluruhan luas baku persawahan di Kecamatan Malunda hanya berkisar 600 hektare. Sehingga dirinya belum mengetahui secara pasti, sumber data yang disampaikan pihak balai sehingga bendung tersebut akan mengairi persawahan 1.121 hektare. Terkecuali jika luas tanam.
“Luas tanam misalnya, luas bakunya enam ratus hektare. Dua kali ditanami dalam satu tahun berarti 600 kali dua, berarti seribu dua ratus,” ungkapnya.