Lebih parahnya lagi, ujar Saifuddin, warga Bambangan belum menerima ganti rugi akibat dari pembangunan Bendung Kayuangin hingga saat ini. Dan, seakan dianak tirikan dari Desa Kayuangin yang sudah lama mendapatkan ganti rugi, yang juga merupakan desa yang terkena dampak dari pembangunan tersebut.
“Itu juga membuat kami kecewa juga,” pasalnya.
Sekitar tujuh hektare lahan yang terdampak. Terdiri dari tanaman cokelat, kelapa, kemiri, dan tanaman jangka pendek. Misalnya, pisang dan lain sebagainya.
“Karena semenjak dibendung aliran sungai, yang awalnya lancar, jadi tertahan. Otomatis jika tertahan volume air pasti naik. Baru lumpur meluber ke perkampungan warga,” katanya.
Padahal, kata Saifuddin, hujan yang terjadi selama tiga jam saja, banjir sudah di mana-mana.
“Sekarang saja banyaknya material pasir sepanjang genangan sungai. Dulu dijanji dikeruk tapi sampai sekarang tidak ada juga. Yang menjanji pihak balai mau mengeruk,” jelas Saifuddin.
Ia berpesan, kepada pemerintah kabupaten hingga ke kecamatan, kiranya warga Desa Bambangan dapat dihadirkan kembali jika ada pertemuan menyangkut persoalan Bendung Kayuangin.
Camat Malunda Salahuddin, sependapat dengan apa yang disampaikan Kepala Desa Bambangan. Saran itu, akan disampaikan ke pihak terkait.
“Seharusnya kalau memang bisa dipindah Bendung Kayuangin, dipindah. Artinya, warga Bambangan juga aman. Masukan ini harus diperhatikan. Dan akan disampaikan ke pihak balai,” katanya.
Ia juga sering menyaksikan, ketika terjadi banjir, Desa Bambanganlah yang sangat terdampak.
“Bukan cerita saja itu. Saya juga sering lihat. Kalau banjir, airnya di sana juga jadi gatal-gatal. Kita akan usulkan jika melakukan pembangunan ulang,” janji Salahuddin.
Wakil Bupati Majene Lukman ketika melakukan kunjungan ke lokasi kejadian, Selasa (21/1/2020) siang, menuturkan, berdasarkan laporan dari Camat Malunda bahwa Bendung Kayuangin jebol pada pukul 03.00 Wita. Dan, saat roboh tidak terjadi hujan maupun banjir.
“Tapi mungkin di hulunya yang deras kita tidak tahu. Yang jelas kita anggap ini sebuah bencana yang kena wilayah kita,” tuturnya.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.