Mamuju,-Saat ini perkembangan teknologi semakin canggih dan pesat, terutama perkembangan di bidang informasi dan komunikasi. Seiring dalam perkembangannya, sektor pariwisata Sulawesi Barat sangat terdukung oleh teknologi informasi dan komunikasi yang membuat wisatawan semakin mudah untuk mendapatkan, mengirim atau mengolah informasi yang ada, bahkan tanpa perlu usaha yang melelahkan.
Jika ingin mencari informasi atau berkomunikasi tentang pariwisata di Sulbar, wisatawan hanya perlu mengoperasikan gadget yang terkoneksi dengan internet. Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat di Acara “Pelatihan Penyediaan Data dan Penyebaran Informasi Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat Dalam dan Luar Negeri” se-Sulawesi Barat Rabu-Kamis, 24 s/d 25 Maret 2021 di hotel Devina Inn Majene.
Acara ini dibuka oleh Farid Wajdi, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat dengan merekrut peserta yang berasal dari bidang pemasaran pariwisata lingkup kabupaten dan provinsi se-Sulawesi Barat. Di acara tersebut Kabid Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat, Dra. Sariani Lasami, menyampaikan dengan jelas bahwa di masa pandemi dan pasca gempa di Sulawesi Barat, sektor pariwisata Sulawesi Barat sangat terbantu dengan perkembangan teknologi dan komunikasi melalui internet.
Saat ini Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat memiliki beberapa media sosial seperti website https://dispar.sulbarprov.go.id, facebook, twitter dan intagram @pariwisatasulbar. Melalui media sosial ini, wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara dengan mudah dapat mengkases informasi tentang destinasi pariwisata maupun obyek wisata yang terdapat di seluruh kabupaten yang ada di Sulawesi Barat
Kita mempunyai lambang dan logo pariwisata yang digunakan untuk pencitraan, kampanye dan promosi pariwisata Sulawesi Barat, yaitu “SULBAR MARASA”, berupa gambar perahu sandeq dengan perpaduan antara tari sayo & tari pattu’du yang berasal dari kearifan masyarakat sulawesi barat yang mendiami daerah pegunungan & pesisir.
Dalam bahasa daerah dikenal dengan isitilah “Sipamadaq” dimaknai sebagai tujuh kerajaan di pengunungan (pitu uluna salu) dan tujuh kerajaan di pesisir (pitu babana binanga). Perahu Sandeq adalah salah Satu Perahu Tradisional Suku Mandar yang ada di Sulawesi Barat yang merupakan warisan budaya bahari yang sangat unik dan memiliki deferensiasi yang tinggi. Di bawah gambar tertulis “Sulbar Marasa” kata Marasa berasal dari bahasa Mandar yang berarti baik, Indah, cantik penuh pesona, Enak, Nyaman, bagus, segar, damai
Diksi ini dituturkan bagaimana sebagian besar atau kurang lebih 3⁄4 masyarakat Sulawesi Barat memahami makna dari kata Marasa. Adapun jenis huruf yang di gunakan pada penulisan Sulbar Marasa diinspirasi dari motif Tenun Sekomandi, Tenun Saqbeq Mandar, dan kain sambu Mamasa, karakter motif digabungkan dan dipadukan menjadi huruf-huruf, tersambung sampai mendapatkan tulisan Marasa sehingga huruf ini berkarakter lokal dan hanya dipakai pada penulisan ini.
Sariani Lasami juga menjelaskan ada 5 unsur dalam komunikasi promosi di bidangnya, yaitu sumber informasi, pesan yang disampaikan, media komunikasi yang digunakan, penerima pesan dan efek dari pesan yang diterima.
Internet merupakan salah satu produk “Informasi dan Teknologi” untuk promosi & usaha bisnis yang penggunaannya :
- 1 x 24 jam
- Waktu tidak perlu sinkron (akibat perbedaan waktu secara global)
- Privat
- Personalisasi
- Dapat diakses dari rumah
Hanya dengan “click” tercipta informasi dan komunikasi pariwisata Sulbar melalui internet.
Selain menyampaikan tentang kebijakan serta manfaat informasi dan teknologi di bidang pemasaran pariwisata, peserta juga dilatih tentang Sistem Manajemen Persuratan (SiMara) yang dipandu oleh Narasumber dari Dinas Kominfo Provinsi Sulbar rangka untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
Peserta juga diberikan pengetahuan tentang bagaimana menyiapkan berbagai kebutuhan data pariwisata di daerahnya berbasis elektronik/digital untuk mendukung kemudahan pengelolaan dan kemajuan pariwisata di Sulawesi Barat. Diharapkan semoga pada pelatihan berikutnya pelaku usaha pariwisata dapat mengikuti pelatihan seperti ini demikian disampaikan oleh Kabid Pemasaran Pariwisata Provinsi Sulbar. (Rilis)