Melatih Skill ‘Merasa’ untuk Produktivitas

Oleh: Fiqram Iqra Pradana (CEO Manabrain Institute)

Ide tulisan ini lahir ketika saya mendengar satu pernyataan dari narasumber disalah satu podcast di Youtube dia bilang begini, “Kita bisa saja tidak memiliki harta, tapi kita tidak seharusnya merasa miskin dan tidak berdaya”.

Maka jadilah tulisan ini. Ide utamanya adalah tentang merasa, yang saya kaitkan dengan 3 fungsi luhur otak manusia untuk mencapai produktivitas. Saya akan bahas juga pengaruh social media dan cerita orang, termasuk tips sederhana yang bisa kita praktekkan dalam keseharian.

Di era modern yang serba cepat ini, banyak dari kita yang terfokus pada peningkatan kemampuan berpikir dan bergerak untuk mencapai produktivitas optimal. Namun, ada satu aspek yang sering kali terabaikan: merasa. Merasa adalah salah satu dari tiga fungsi luhur otak manusia, selain berpikir dan bergerak.

Ketiganya saling terkait dan memainkan peran penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Pada tulisan kali ini, saya akan membahas pentingnya melatih skill ‘merasa’ untuk produktivitas, pengaruh sosial media terhadap kemampuan merasa, serta bagaimana cerita orang-orang di sekitar kita berkontribusi dalam pembentukan perasaan.

Saya juga akan memberikan beberapa tips praktis untuk melatih skill ini dalam keseharian.

Fungsi Luhur Otak: Berpikir, Merasa dan Bergerak

Otak manusia adalah organ yang kompleks dan memiliki tiga fungsi utama yang saling terkait: berpikir, merasa, dan bergerak. Berpikir adalah kemampuan otak untuk memproses informasi, membuat keputusan, dan menyelesaikan masalah.

Kemampuan berpikir rasional dan analitis adalah kunci untuk membuat keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari dan pekerjaan. Namun, berpikir juga mencakup kreativitas dan imajinasi, yang penting dalam inovasi dan penyelesaian masalah yang kompleks.

Merasa mencakup emosi dan perasaan kita terhadap situasi tertentu. Ini adalah respon emosional yang muncul dari pengalaman kita sehari-hari. Emosi memainkan peran penting dalam motivasi, pengambilan keputusan, dan hubungan interpersonal.

Ketika kita mampu merasakan dan mengenali emosi kita sendiri, kita dapat berempati dengan orang lain dan membangun hubungan yang lebih kuat. Bergerak adalah kemampuan fisik kita untuk melakukan tindakan. Bergerak bukan hanya tentang aktivitas fisik, tetapi juga mencakup koordinasi antara otak dan tubuh untuk melakukan berbagai tugas.

Aktivitas fisik memiliki dampak langsung pada kesehatan mental dan emosional kita.

Ketiga fungsi ini saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Misalnya, berpikir yang jernih dan rasional sering kali memerlukan kondisi emosional yang stabil, sementara perasaan positif dapat meningkatkan motivasi untuk bergerak dan beraktivitas.

Dengan demikian, melatih kemampuan merasa menjadi sangat penting untuk mencapai keseimbangan dan produktivitas yang optimal.

Pengaruh Sosial Media Terhadap Kemampuan Merasa

Di era digital ini, sosial media telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Meskipun sosial media memiliki banyak manfaat, seperti menghubungkan kita dengan orang-orang di seluruh dunia dan menyediakan platform untuk berbagi informasi, ada sisi gelap yang mempengaruhi kemampuan kita untuk merasa.

Sosial media sering kali mendorong kita untuk membandingkan diri dengan orang lain. Kita melihat kehidupan yang sempurna dan bahagia dari orang lain yang ditampilkan di sosial media, yang sering kali hanya menampilkan sisi terbaik dari kehidupan mereka. Hal ini dapat menyebabkan perasaan rendah diri, kecemasan, dan depresi.

Aliran informasi yang tak pernah berhenti di sosial media dapat membuat kita kewalahan. Terlalu banyak informasi dapat mengganggu kemampuan kita untuk merespons emosi dengan cara yang sehat. Kita mungkin merasa terputus dari perasaan kita sendiri karena terlalu sibuk memproses informasi dari luar.

Banyak dari kita menjadi ketergantungan pada validasi dan penghargaan dari sosial media. Jumlah like, komentar, dan pengikut dapat mempengaruhi harga diri kita. Hal ini membuat kita lebih rentan terhadap perasaan tidak berharga jika tidak mendapatkan respon yang diharapkan.

Dalam era digital yang didominasi oleh teknologi dan sosial media, kita sering kali terjebak dalam ritme yang cepat dan intens. Kehidupan modern menuntut kita untuk selalu berada di puncak produktivitas, memaksimalkan waktu, dan terus bergerak maju.

Namun, dalam perjalanan ini, sering kali kita melupakan pentingnya melatih dan mengasah kemampuan merasa kita. Kemampuan ini bukan hanya penting untuk kesehatan mental dan emosional kita, tetapi juga sangat berperan dalam meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

Merasa, dalam konteks ini, bukan hanya tentang mengalami emosi, tetapi juga tentang mengenali, memahami, dan mengelola perasaan kita dengan cara yang sehat. Ketika kita berbicara tentang melatih skill merasa, kita sebenarnya berbicara tentang meningkatkan kesadaran diri, empati, dan kemampuan untuk terhubung dengan orang lain secara lebih mendalam.

Pengaruh Cerita Orang Sekitar dalam Pembentukan Perasaan

Cerita dan pengalaman orang-orang di sekitar kita memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk perasaan dan emosi kita. Interaksi sosial dan hubungan interpersonal adalah bagian penting dari bagaimana kita merasakan dunia. Pengalaman kolektif dari orang-orang di sekitar kita membantu membentuk perspektif kita terhadap kehidupan.

Melalui cerita, kita dapat belajar dari pengalaman orang lain, memahami berbagai sudut pandang, dan memperluas pemahaman kita tentang dunia. Mendengar cerita orang lain dapat meningkatkan empati dan koneksi emosional kita.

Ketika kita mendengarkan dengan penuh perhatian dan mencoba memahami perasaan orang lain, kita mengembangkan kemampuan untuk merasakan lebih dalam dan membangun hubungan yang lebih erat.

Cerita inspiratif dari orang-orang di sekitar kita dapat memotivasi kita untuk mencapai tujuan kita sendiri. Pengalaman mereka bisa menjadi sumber inspirasi dan dorongan untuk menghadapi tantangan dalam hidup kita sendiri.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan cerita dan pengalaman orang-orang di sekitar kita dan membiarkannya mempengaruhi cara kita merasakan dunia.

Tips Melatih Skill ‘Merasa’ dalam Keseharian

Melatih kemampuan merasa adalah proses yang membutuhkan kesadaran dan upaya terus-menerus. Berikut beberapa tips praktis untuk melatih skill ini dalam keseharian. Praktik mindfulness adalah latihan untuk menjadi lebih sadar dan hadir di momen saat ini. Ini membantu kita mengenali dan merasakan emosi kita tanpa penilaian.

Luangkan waktu setiap hari untuk meditasi mindfulness atau latihan pernapasan dalam untuk membantu menenangkan pikiran dan merasakan perasaan dengan lebih jelas.

Menulis jurnal adalah cara yang efektif untuk mengeksplorasi dan memahami perasaan kita. Setiap hari, luangkan waktu untuk menulis tentang apa yang Anda rasakan, apa yang memicu perasaan tersebut, dan bagaimana Anda meresponsnya. Ini membantu Anda lebih mengenali pola emosi dan meningkatkan kesadaran diri.

Melibatkan diri dalam aktivitas kreatif seperti melukis, menulis, atau bermain musik dapat membantu menyalurkan emosi dan perasaan. Aktivitas kreatif memungkinkan kita untuk mengekspresikan diri dan mengolah emosi dengan cara yang konstruktif.

Saat berinteraksi dengan orang lain, cobalah mendengarkan dengan empati dan penuh perhatian. Ini berarti benar-benar hadir dalam percakapan, tidak hanya mendengarkan kata-kata tetapi juga memahami perasaan di balik kata-kata tersebut. Ini akan memperkuat kemampuan Anda untuk merasakan dan membangun koneksi yang lebih dalam dengan orang lain.

Rasa syukur memiliki kekuatan untuk meningkatkan perasaan positif dan kesejahteraan emosional. Setiap hari, luangkan waktu untuk merenungkan hal-hal yang Anda syukuri dalam hidup Anda. Ini membantu mengarahkan fokus pada aspek positif dan memperkuat perasaan bahagia dan puas.

Batasi waktu yang Anda habiskan di sosial media untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap emosi Anda. Alihkan perhatian ke aktivitas yang lebih bermakna dan memuaskan secara emosional. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional jika Anda merasa kesulitan mengelola emosi.

Berbagi perasaan dengan orang yang dipercaya dapat membantu melegakan beban emosional dan memberikan perspektif baru.

Kesimpulan

Kesimpulannya, melatih skill ‘merasa’ adalah aspek penting dalam mencapai produktivitas yang seimbang dan berkelanjutan. Dengan memahami dan mengenali emosi kita, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik, membangun hubungan yang lebih kuat, dan meningkatkan kesejahteraan kita secara keseluruhan.

Di tengah arus informasi yang deras dan kehidupan yang serba cepat, penting bagi kita untuk meluangkan waktu untuk merasakan, mengolah, dan mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat dan konstruktif. Semoga tips yang telah disampaikan dapat membantu Anda dalam perjalanan melatih kemampuan merasa dan mencapai produktivitas yang lebih tinggi.

Dengan melibatkan diri dalam latihan-latihan ini, kita dapat meningkatkan kesadaran diri, mengembangkan empati, dan memperkuat hubungan interpersonal kita. Melatih skill merasa bukan hanya penting untuk kesehatan mental dan emosional kita, tetapi juga untuk kesejahteraan dan produktivitas kita secara keseluruhan.

Dalam dunia yang sering kali terlalu fokus pada kecepatan dan efisiensi, mari kita ingat bahwa melatih kemampuan merasa adalah investasi berharga untuk mencapai keseimbangan dan kebahagiaan yang sejati.[]