Citizen : Nurlailah (Mahasiswa Universitas Terbuka Majene)
MAJENE,mandarnesia.com-Penumpukan sampah sangat tidak elok dipandang mata. Sampah-sampah berhamburan di pesisir Pantai Parappe, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
Di sepanjang pantai, dermaga, di tengah laut, bahkan sepanjang akses jalan yang di pesisir pantai mulai dari Parappe sampai di Taman Kota Majene sampah-sampah berserakan.
Penumpukan sampah di wilayah ini merupakan kejadian rutin. Sering dijumpai tiap tahun. Sampah berceceran di lokasi wisata atau pesisir pantai disebabkan oleh masyarakat setempat setempat. Ada juga berupa sampah kiriman.
Banyak faktor penyebab, diantaranya kesadaran menjaga kebersihan masih sangat kurang. Bukan hanya warga setempat namun para pengunjung pantai juga terkadang membuang sampahnya sembarangan.
Kurang tersedianya fasilitas pendukung, seperti tong sampah dan Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Hal ini menjadi salah satu pemicu sehingga sampah-sampah berserakan.
“Pemerintah setempat perlu mengambil langkah konkret agar penumpukan sampah tidak kembali terulang pada tahun mendatang,” ungkap Muh. Fiqri Pemuda Majene.
Pesisir Pantai Parappe begitu memprihatikan. Sampah dan plastik bekas menjadi penghuni di ruas-ruas jalan hingga di bibir pantai.
“Sampah-sampah ini akan mengganggu kesehatan masyarakat. Apatah lagi sampah yang dibuang ke laut tentu sangat mengganggu ekosistem laut, ” ujar Muh. Fikri.
Melihat kondisi darurat sampah di wilayah Majene ini, penting dibangun kerja sama semua pihak. Penumpukan sampah tentunya merusak pemandangan di sekitar kawasan pantai Parappe.
Setidaknya, jika dalam satu hari mengalami penumpukan sampah, sesegera mungkin diatasi untuk dibersihkan dan dibuang ke tempat pembuangan sampah terdekat. Atau diolah yang bisa diolah.
Ikon Majene Mapaccing akan tinggal kenangan jika penampakan sampah di mana-mana tidak bisa diatasi secara cepat tanggap.