MANDARNESIA.COM, Campalagian — Transplantasi karang merupakan bentuk perhatian dalam menjaga alam sekitar, dan Laut Biru yang dinahkodai Muhammad Putra Ardiansyah telah menjadi
“guardian of nature” selama beberapa tahun terakhir utamanya terhadap laut.
Kecintaannya kepada laut diaktulisasikan dengan memperhatian kelangsungan hidup biota laut, salah satu cara yang dilakukannya adalah dengan mentrasplantasi karang, utamanya terhadap karang-karang yang telah rusak.
Taman Teman Karang merupakan program Komunitas Laut Biru yang mulai 1-2 Fabruari 2025 menggelar Pelatihan transplantasi karang yang dibungkus dengan nama Teman Karang Camp, di Basecamp Laut Biru Pantai Ba’batoa, Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Kegiatan yang merupakan bagian dari program Bumi Berseru Fest oleh Telkom Sustainability ini dilakukan untuk mempersiapkan 10 komunitas mitra pada kegiatan transplantasi karang langsung di pantai pada 2 Februari 2025.
“Minggu (2/2/2025) di pagi hari, kami melakukan transplantasi karang bersama-sama dengan mitra komunitas, dan dihadiri oleh perwakilan dari Polairud dan perwakilan dari Dinas KKP,” sebut Ketua Lrogram Taman Teman Karang, Nurul Dinza Jenia dalam keterangan tertulisnya kepada mandarnesia.com.
Lebih jauh Dinza menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat membekali para komunitas mitra pengetahuan mengenai tata cara transplantasi karang yang baik dan dapat diimplementasikan di komunitas masing-masing.
“Upaya ini juga dilakukan untuk memperkuat kolaborasi antar komunitas lokal untuk tujuan yang sama, yaitu bersama-sama mendukung upaya konservasi karang di Polewali Mandar untuk masa depan laut kita yang lebih baik, Jaga karang, Jaga laut kita,” jelas Dinza. (WM)