Mandarnesia.com — Hari kedua pelaksanaan Polewali Mandar Internasional Folk and Art Festival (PIFAF) sejumlah negara mengunjungi kampus dan sekolah. Kunjungan tersebut untuk melaksanakan workshop tentang kesenian tradisional di negaranya masing-masing.
Di hadapan puluhan mahasiswa semester empat perwakilan delegasi Latvia mengajarkan cara menari “Meita Puisus dancinanja” atau dalam bahasa Indonesia Anak Gadis Berdansa dengan Anak Laki-Laki.”
Tarian yang mengisahkan tentang seorang gadis dan empat laki-laki yang sedang berdansa bersama diikat dengan tali yang terbuat dari wol. Gadis itu bermain dengan para lelaki dan membuat mereka melakukan apapun yang diinginkan.
Beberapa mahasiswa kemudian diajak untuk menari dan diajarkan bagaimana cara menggerakkan kaki dan tangan.
Salah satu perwakilan Latvia yang diwawancara wartawan mandarnesia.com, Bay Ba Kestere mengaku sangat senang dengan respon mahasiswa Unasman yang antusias mempelajari tarian negaranya.
“Mahasiswa yang ada di sini, pertama kali kami datang mereka sangat gembira,” kata Bay Ba Kestere kepada mandarnesia.com di Kampus Unasman, Kamis (2/8/2018).
Ia pun membandingkan budaya Kabupaten Polman yang sangat berbeda dengan budaya Latvia.
“Polewali Mandar sangat ramah. Karena di negara kami terkadang kami pendiam dan malu berinteraksi dengan orang lain. Tapi di Polman kami sangat cair,” tutupnya.
Reporter: Sudirman Syarif