Reporter : Busriadi Bustamin
CAMPALAGIAN, mandarnesia.com–Setelah dinyatakan hilang pada Jumat, (18/12/2020) nelayan asal Dusun Labuang 1 Desa Laliko, Kecamatan Campalagian, Polewali Mandar, Sangingin (43) akhirnya ditemukan di perairan Pinrang, Ahad (20/12/2020) pagi.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mamuju Saidar Rahmanjaya mengatakan, pada Ahad (20/12/2020) pukul 08.00 Wita Posko induk Operasi SAR menerima laporan dari Personil SAR Pinrang dan Tagana Kabupaten Pinrang, bahwa ditemukan seorang nelayan hanyut pada posisi dua nautikal mill dari perairan Desa Amani, Kecamatan Matirosompe, Kabipaten Pinrang, Sulawesi Selatan dengan radius 170 derajat arah barat.
Nelayan tersebut terombang-ambing selama dua hari stelah perahu yang ditumpanginya terbalik terkena terjangan ombak saat melaut.
“Korban dievakusi ke Matirosompe untuk mendapatkan penanganan awal. Setelah mendapat laporan, posko induk menurunkan satu tim untuk melakukan pengecekan kebenaran terhadap laporan penemuan korban nelayan tersebut, apakah korban tersebut adalah Sangging 43 tahun yang dicari ataukah korban lain yang mengalami kecelakaan yang serupa, sedangkan dua tim yang ada tetap fokus pada rencana awal Pencarian,” kata Saidar berdasarkan rilis resmi yang diterima.
Selanjutnya, Tim SAR gabungan tiba di lokasi penemuan di Desa Amani, Kecamatan Matirosompe, Kabupaten Pinrang, pada pukul 9.45 Wita, langsung melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan korban dan mencocokan data-data korban.
“Setelah dilakukan pencocokan terhadap data korban, diketahui korban yang ditemukan di Kabupaten Pinrang adalah benar Sangging, laki-laki 43 tahun, seorang nelayan warga Desa Laliko, Campalagia kabupaten Polewali Mandar yang dilaporkan hilang sejak Sabtu 19 Desember 2020,” jelasnya.
“Selanjutnya, setelah mendapatkan perawatan dari tim medis, Tim SAR Gabungan langsung mengevakuasi korban ke rumah korban di Desa Laliko, Campalagia kabupaten Polewali Mandar,” sambungnya.
Tim SAR Gabungan yang membawa korban tiba di rumah korban pada pukul 12.45 Wita, dilanjutkan dengan penyerahan ke pihak keluarga dan breafing akhir.
Berdasarkan hasil di lapangan, Saidar menyampaikan, banyak terima kasih kepada seluruh unsur SAR dan semua pihak yang terlibat dan membantu dalam pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan.
Menurutnya, sebuah sinergisitas yang harus selalu dijaga dan dikembangkan dalam setiap pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan di seluruh wilayah.
“Karena salah satu sifat pelaksanaan Operasi SAR adalah bordeless (tanpa batas wilayah) sehingga tindak awal dalam operasi segera dapat terlaksana,” ucapnya.
Disamping itu, Saidar menyampaikan ucapan rasa syukur korban dapat di temukan dalam keadaan selamat dan dapat berkumpul lagi dengan keluarga, serta menetapkan Pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan (SAR) dinyatakan selesai dan di tutup pada pukul 13.00 Wita.
“Dengan ucapan terima kasih kepada seluruh Unsur SAR yang terlibat.”
Ketfot: Sangingin saat tiba di rumahnnya Dusun Labuang 1 Desa Laliko Kecamatan Campalagian/Ist.